Moonton mengungkapkan hal penting jelang kompetisi Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 10. Beberapa di antaranya, mereka menjelaskan terkait tata cara melakukan pause saat pertandingan dan penentuan poin di Reguler Season.
"Untuk online match, di mana referee, ketika player mengajukan pause, dia harus melakukan pengecekan. Apakah di dalam match ada terjadinya team fight," ujar Yosephine Andjani, Esports Relationship Manager Moonton, dalam acara Workshop MPL Indonesia di Grand Tjokro Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Yosepshine pun memaparkan, fight sendiri didefinisikan ketika ada dua pemain dari masing-masing tim, yang sedang melakukan attack. Jadi kalau misalkan mereka hanya terlihat jalan, pihak penyelenggara bisa langsung pause.
"Tapi kalau misalkan dari mereka ada satu hero yang skill, mau attack atau ultimate, kita nunggu sampe team fight selesai, baru kita pause," kata Yosepshine.
Sedangkan untuk tata cara pengajuan pause saat offline turnament sedikit berbeda, meskipun tahapannya sama-sama meminta kepada referee. Namun Yosepshine menjelaskan saat pertandingan offline, meskipun terjadi team fight, bisa langsung pause.
"Kalau misalkan offline, misalkan ada pemain minta pause, langsung kita pause meskipun team fight berlangsung," tambahnya.
Selain itu, Yosepshine juga mengutarakan terkait sistem penilaian ranking di Reguler Season. Dari informasi tersebut, jika tim berhasil menang dua laga, maka memperoleh dua poin dan yang kalah -2 poin.
Akan tetapi, bila skor akhir menyentuh angka 2 - 1, pemenang hanya mendapatkan 1 poin dan yang kalah memperoleh - 1 poin. Sedangkan agregat poin ditentukan berdasarkan game win dikurangi game lose.
Sedikit informasi, bahwa Moonton sendiri baru saja menggelar acara workshop, terkait kompetisi MPL ID S10 kepada delapan tim yang akan bertanding. Acara ini pun mendapatkan respon baik dari beberapa tim, seperti yang disampaikan oleh Aji Wicaksono, Manager Evos Legends.
"Acara tadi sangat bagus untuk hubungan team management dan MPL, serta bisa ketemu rekan-rekan media juga. Harapan saya ke depannya, supaya workshop seperti ini bisa dibuat satu bulan sekali," kata Aji.
Senada dengan yang disampaikan Aji, Claudia Theodora, Head of Esports Rebellion, mengatakan bahwa acaranya bagus. Hal ini mengingat karena dari Rebellion sendiri sangat antusias, di mana menjadi jembatan untuk berkomunikasi dua arah, sehingga menurutnya sama-sama tahu dan menemukan kesepakatan bersama.
Simak Video "ESL Kagum dengan Atmosfer Penonton Indonesia di Snapdragon Mobile Legends"
(hps/fyk)