Setelah 28 tahun bermitra, Electronic Arts (EA), mengakhiri kerja samanya dengan FIFA. Hal ini dikonfirmasi oleh Cam Weber, Vice President EA Sports dan Racing, yang menyampaikan melepas lisensi setelah FIFA 23.
"Setelah hampir 30 tahun menciptakan pengalaman bermain game sepak bola yang interaktif, kami akan segera memulai era baru yang menarik," kata Weber, dilansir detikINET dari The Gamer, Rabu (11/5/2022).
Weber mengungkapkan, seluruh seri FIFA untuk permainan sepakbola dari EA Sports akan diganti namanya menjadi EA Sports Football Club (FC). Hal ini akan mulai diimplementasikan pada tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersama lebih dari 300 mitra lisensi kami di seluruh olahraga, atas nama semua penggemar sepak bola di seluruh dunia, kami siap membawa pengalaman sepak bola ke tingkat yang lebih tinggi," tambahnya.
Ia pun berjanji bahwa EA Sports FC akan memiliki mode, liga, turnamen, klub dan atlet yang serupa dengan seri FIFA sebelumnya. Itu juga termasuk Ultimate Team, Career Mode, Pro Clubs dan VOLTA Football.
Tampaknya EA sendiri membuat kerja sama secara individu, terhadap klub dan organisasi sepak bola. Di mana mereka ingin membangun portofolio lebih dari 19 ribu pemain, 700 tim, 100 stadion dan 30 liga.
Karena seperti yang dikabarkan, adanya perubahan kontrak dari kedua belah pihak dan menemui jalan buntu di mana inti dari permasalahan yang datang, yakni tentang uang.
Diketahui, perjanjian keduanya berlangsung hingga 31 Desember 2022. Akan tetapi, dikabarkan bahwa FIFA memberikan peningkatan signifikan untuk biaya lisensinya setiap empat tahun, senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun
Angka tersebut lebih banyak dibandingkan kesepakatan saat ini, yaitu USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun per tahun. Padahal sebenarnya jumlah tersebut sudah merupakan perjanjian komersial paling menguntungkan dalam portofolio FIFA.