Sektor ekonomi kreatif seperti industri game dan eSports dalam beberapa tahun terakhir di Tanah Air mencatatkan katalis positif. Hal itu membuat industri game masuk ke dalam program prioritas nasional 2021 dan menempati posisi ketujuh penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), industri game menjadi salah satu motor penggerak Ekraf yang tetap tumbuh di saat pandemic. Pasalnya, industry game menyumbang Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia di 2020.
"Subsektor game menjadi pandemic winner di tengah pertumbuhan negatif PDB ADHK yang mencapai minus 2,39%. Selama pandemi, subsektor game berhasil tumbuh sebesar 4,47%," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021). Hal ini dia ungkapkan dalam gelaran DANA Mabar: Transaksi Digital untuk Bangkitkan Potensi eSport Indonesia secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sandiaga mengungkapkan Kemenparekraf berkomitmen untuk mengembangkan subsektor game Tanah Air. Hal ini dapat dilihat dari berbagai program yang dijalankan dalam rangka membangun ekosistem subsektor game di Indonesia, antara lain Baparekraf Game Prime dan Game Lokal Kreasi Indonesia (Gelora) untuk mendukung penumbuhan ekosistem di sisi game developer.
"Untuk itu, kami mengucapkan selamat dan sukses atas penyelenggaraan DANA Mabar yang mengangkat tema Transaksi Digital untuk Bangkitkan Potensi eSports Indonesia pada hari ini. Melalui kegiatan ini, harapannya pelaku ekonomi kreatif digital subsektor permainan dapat menambah wawasan, saling berbagi pengalaman dan menjadi langkah awal kolaborasi guna mengembangkan ekosistem subsektor game Indonesia," jelasnya.
Diketahui, besarnya potensi industri game Tanah Air juga tampak dari hasil riset yang dilakukan oleh sejumlah lembaga internasional. Menurut Statista, jumlah pemain online game di Indonesia mencapai 54,7 juta pada 2020, meningkat 24% dibandingkan pada tahun 2019 yang sebanyak 44,1 juta. Sementara menurut Newzoo, Indonesia ada di posisi delapan industri mobile game dunia dengan nilai mencapai US$ 1,5 miliar.
Data juga menunjukkan porsi unduhan mobile game Indonesia sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Sensor Tower, jumlah unduhan mobile game di Indonesia pada kuartal pertama 2021 mencapai 790 juta unduhan. Ini artinya ada peningkatan sebesar 26% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebanyak 628 juta unduhan. Indonesia juga menempati posisi ketiga dunia setelah India dan Brazil dalam hal jumlah unduhan mobile game.
Bertambahnya jumlah pengguna maupun unduhan juga diikuti oleh tren peningkatan transaksi pembelian voucher game, yang mana terjadi di dompet digital DANA sebagai mitra pembayaran untuk distributor game terkemuka. Peningkatan ini turut mengindikasikan menguatnya kepercayaan masyarakat dalam menjadikan dompet digital DANA untuk berbagai transaksi digital yang sifatnya hiburan seperti pembelian voucher game.
![]() |
Potensi Transaksi Gaming
Berdasarkan pemantauan DANA, pembelian voucher game menunjukkan tren positif dengan rata-rata pengguna aktif bulanan terus meningkat hingga 127,33% di tahun 2021, serta lonjakan transaksi hingga 103,95% di Oktober 2021. Bahkan, jika dibandingkan dengan Oktober tahun lalu, peningkatannya mencapai 28,42%.
CEO & Co-Founder DANA Vince Iswara mengatakan sebagai dompet digital berbasis gaya hidup, DANA senantiasa mendukung pertumbuhan game online yang kian melonjak dengan menyediakan pembayaran voucher game online yang aman, mudah dan nyaman. Pihaknya optimistis transaksi gaming di 2022 akan tumbuh pesat.
"Melihat pertumbuhan game online yang kian melonjak dan berkontribusi bagi kebangkitan ekonomi kreatif, DANA sebagai dompet digital berbasis gaya hidup senantiasa mendukung dengan menyediakan pembayaran voucher game online yang aman, mudah, dan nyaman. Lewat pembelian voucher game online di dompet digital DANA, masyarakat kini bisa menikmati dan mengakses game online dengan mudah," ujarnya.
Fitur pembelian voucher game dan digital dalam aplikasi DANA dapat ditemui di kategori Entertainment, tepatnya subkategori 'Item Digital'. Pengguna bisa melakukan pembelian voucher game dan digital dari berbagai game favorit seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, Ragnarok, dan masih banyak lagi. Saat ini, DANA telah bermitra dengan beberapa distributor game ternama seperti UniPin, Moonton, dan CODA.
DANA juga melakukan edukasi berkelanjutan mengenai online game dengan menjangkau para pengguna yang menggunakan fitur ini. Caranya dengan membuat komunitas yang memanfaatkan kanal online untuk meningkatkan ketertarikan mereka terhadap online game.
Dukungan DANA terhadap industri game dan eSports di Indonesia juga diwujudkan dengan menggelar kompetisi PUBG Mobile dan Lokapala. Dalam turnamen PUBG ini, sebanyak 100 peserta PUBG Mobile termasuk satu peserta profesional bertarung dengan sistem battle royale untuk memperebutkan sejumlah hadiah menarik. Sementara untuk turnamen Lokapala akan diikuti oleh 10 peserta termasuk peserta dari kalangan media.
Berbagai inisiatif yang dilakukan industri tekfin seperti DANA dalam mendorong industri game dan eSport disambut baik oleh CEO Anantarupa Studio sekaligus Initiator dari Lokapala, Ivan Chen. Ia menilai saat ini dibutuhkan sinergi antar industri untuk memudahkan fasilitas dan akses bagi masyarakat dalam menikmati game dan eSports.
"Industri game dan eSport kini banyak memasuki ranah mobile. Oleh karena itu, kemudahan dan kenyamanan akses untuk membeli voucher game seperti melalui dompet digital DANA menjadi faktor yang sangat penting. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan pengalaman bermain game dan eSports seutuhnya, serta kelak industri ini dapat terus melaju pesat," pungkasnya.
(ega/ega)