Kabar mengejutkan datang dari Dota 2 terkait turnamen internasional mereka, yakni TI10. Disampaikan bahwa TI10 berpotensi gagal diselenggarakan di Stockholm, Swedia.
Setelah dua tahun lamanya bekerja sama dengan Swedia sejak tahun 2019, keputusan tidak mengenakkan pun muncul terkait penyelenggaraan The International Dota 2. Federasi Olahraga Swedia baru saja memilih untuk tidak menerima esports ke dalam federasi olahraga.
Melalui halaman resmi Dota 2 yang dikutip detikINET, Kamis (24/6/2021), alasan terbesar TI10 tidak mendapatkan izin di Swedia yaitu turnamen ini tidak termasuk dalam olahraga elit. Sedangkan, sebelumnya dikonfirmasi oleh Stockholm Live and Visit Stockholm, bahwa The International Dota 2 telah memenuhi syarat sebagai olahraga elit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menemukan satu-satunya cara yang tersisa dengan meminta Menteri Dalam Negeri Swedia untuk mengklasifikasi ulang The International Dota 2 Championships sebagai olahraga elit," tulis Dota 2.
Sayangnya, setelah melalukan pertemuan dengan Swedish Esports Federation (SESF) dan Visit Stockholm, belum bisa mendapatkan jawaban yang diinginkan dan dengan berat hati permintaan mereka ditolak.
"Kami mengajukan banding langsung ke pemerintah Swedia pada 9 Juni, tetapi mereka tidak dapat memberikan bantuan," tulis Dota 2.
Dota 2 juga menindaklanjuti kembali (14/6) agar pemerintah Swedia dapat mempertimbangkannya dan sejauh ini mereka tidak dapat memberikan kepastian. Sehingga Dota 2 berencana memilih alternatif dengan mencari tempat lain di Eropa untuk menjadi tuan rumah TI10, bila Swedia tidak dapat mengakomodasi kejuaraan ini seperti yang direncanakan.
"Kami merasa yakin bahwa kami akan memiliki solusi yang memungkinkan terselenggaranya TI10 di Eropa tahun ini. Kami akan mengumumkan informasi terbaru dalam waktu dekat," tulis Dota 2.
Sementara itu, seraya menunggu kabar baik dari Dota 2, untuk kualifikasi TI10 berjalan seperti yang direncanakan. Pertandingan telah dimulai sejak tanggal 23 Juni 2021.
(hps/fyk)