Meski sudah dirilis sejak akhir 2020 lalu, sampai saat ini PlayStation 5 (PS5) masih langka dan sulit dibeli (dengan harga resmi). Kelangkaan tersebut masih akan terjadi sampai 2022 mendatang.
Menurut CFO Sony Hiroki Totoki, permintaan PS5 pada tahun 2022 mendatang masih akan meroket, dan Sony tak akan mampu memenuhi semua permintaan tersebut meski sudah meningkatkan produksinya.
"Saya pikir permintaan tak akan mereda tahun ini dan bahkan jika kami bisa menyediakan lebih banyak perangkat PlayStation 5 tahun depan, pasokan kami tak akan bisa mengejar permintaan yang ada," ujar Totoki pada para analis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Totoki pun membandingkan penjualan PS5 dengan PS4, dan memprediksi bahwa permintaan PS5 itu akan menurun dalam waktu dekat.
Baca juga: Ini Sebabnya PS5 Langka di Pasaran |
"Kami sudah menjual lebih dari 100 juta unit PlayStation 4 dan dengan mempertimbangkan pangsa pasar dan reputasi kami, saya tak bisa membayangkan kalau permintaan pasar akan menurun dengan mudah," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Senin (10/5/2021).
Per 31 Maret lalu, Sony sudah menjual sekitar 7,8 juta unit PS5, dan mereka menargetkan bisa memproduksi setidaknya 14,8 juta unit dalam tahun finansial mereka yang dimulai pada April 2021.
Sebenarnya permintaan PS5 yang meroket adalah kesempatan bagi Sony untuk penjualan yang lebih tinggi. Namun, dengan kondisi seperti ini hal tersebut malah menyulitkan, ditambah lagi kelangkaan chip yang melanda banyak industri.
Sony bukan satu-satunya produsen konsol yang kesulitan memenuhi permintaan pasar karena pasokan yang terbatas. Nintendo sebelumnya sudah memperingatkan akan adanya kelangkaan komponen.
Pernyataan Totoki ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden dan CEO Sony Interactive Jim Ryan, yang menyebut kalau pasokan PS5 akan berangsur membaik selama 2021 ini.
Baca juga: Sony Sudah Siapkan Versi Baru PS5 |
(asj/asj)