Gameplay rumit
Lebih dari itu, video games yang ditujukan untuk pemain berusia 18 ke atas dengan unsur violence di dalamnya juga memiliki gameplay yang rumit. games seperti Resident Evil hingga Call of Duty mengharuskan pemainnya memiliki kecepatan aim, kemampuan menyusun strategi, hingga menyelesaikan misi panjang yang sulit.
Karena itu, jelas tak bisa dikatakan bahwa video games hanya untuk anak-anak. Namun, ada juga video games yang tak mengandung unsur kekerasan tapi tetap ditujukan untuk player dewasa karena rumitnya gameplay dan suramnya topik yang menjadi tema games tersebut, seperti Death Stranding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ditambah lagi, saat in eksistensi esports sebagai ranah kompetitif untuk para pemain video games telah semakin berkembang. Dengan begitu, video games tak lagi untuk sekadar main-main, tetapi juga menjadi kompetisi yang sportif dengan nilai hadiah yang fantastis.
Beberapa pro player esports terkenal di dunia bahkan telah menjadi miliuner karena bermain games. Mulai dari bermain di PC, konsol seperti PlayStation, hingga smartphone, para pro player ini bisa menunjukkan keseriusan mereka bermain video games secara kompetitif.
Jadi, anggapan bahwa video games hanya untuk anak-anak bisa dibilang sebagai anggapan yang kuno dan tak benar. Nyatanya, ada banyak games yang ditujukan untuk pemain usia dewasa hingga terbentuknya dunia kompetitif esports yang memandang serius video games.
Dengan semakin berkembangnya esports dan para pengembang video games pun semakin banyak membuat games untuk pemain dewasa. Maka, anggapan video games untuk anak-anak sudah tidak valid lagi.
*Artikel ini merupakan kerja sama antara detikINET dengan Team RRQ.