Kronologi Timnas Dota yang di-Walkout karena Internet Kacau
Hide Ads

Kronologi Timnas Dota yang di-Walkout karena Internet Kacau

Aisyah Kamaliah - detikInet
Rabu, 11 Nov 2020 17:30 WIB
dota 2
Kronologi timnas Dota yang dianggap walkout karena internet bapuk. Foto: Facebook/IESPA
Jakarta -

Timnas Indonesia Mix Elite untuk DOTA 2 dinyatakan walkout di IESF World Championship 2020 babak kualifikasi Asia Tenggara melawan Filipina. Semua karena internet yang kacau.

Eddy Lim Ketua Umum Perkumpulan Olahraga Elektronik Indonesia (IESPA) saat dihubungi detikINET pun membenarkan hal tersebut. Ia lantas menjelaskan lebih lanjut mengenai kronologi walkout-nya Mix Elite.

"Masalah internet. Dia main internetnya jelek. Belakangan semua jaringan internet memang sedang jelek. Pas satu orang ini main koneksinya jelek, dia langsung buru-buru ke warnet. Cuma kan ada batas waktu, nah dia lewat batas waktu," tutur Eddy, Rabu (11/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat disinggung soal aturan bermain saat turnamen, IESPA mengaku tidak mewajibkan atlet untuk berkumpul di satu tempat yang sama dikarenakan gamer biasanya lebih nyaman bermain menggunakan PC mereka sendiri. Kendati demikian, pihaknya tetap menyediakan sarana untuk tempat berlatih dan bertanding.

"Biasanya main di tempat berbeda-beda. Tetapi tidak setiap kali. Sebenarnya kemarin kita tawarkan di salah satu tempat, cuma mereka insisted karena sebelumnya kejuaraan biasanya normal. Kemarin sial saja," sambung Eddy.

ADVERTISEMENT

Kejadian serupa pun ternyata pernah terjadi ketika Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan gaming di tahun 2016. Internet sempat mati pada hari pertama penyelenggaraan dan membuat kegaduhan pada saat itu.

"Bayangkan, saat itu kita sebagai tuan rumah. Masalah kita di infrastruktur. Sebenarnya kemarin juga kita bisa menang," ujarnya yakin.

Lebih lanjut, Eddy tidak menutup kemungkinan adanya kewajiban untuk hadir di satu ruangan yang sama saat turnamen mendatang. Selain untuk memastikan hal teknis berjalan lancar, diharapkan ini juga bisa membantu koordinasi tim lebih baik.

"Ke depan mungkin akan diwajibkan untuk satu ruangan supaya koordinasi gampang dan menghindari kejadian serupa," pungkasnya.

Dengan kegagalan ini, Mix Elite harus bisa memaksimalkan tiga pertandingan yang tersisa. Masih ada harapan mendapatkan tiket menuju grand final IESF Esports World Championship di bulan Desember.




(ask/fay)