Menurut kreator PUBG, Brendan Greene, kompetisi eSport merupakan bagian yang penting dalam perkembangan game buatannya di masa depan.
"Kami tidak berpikir dalam beberapa bulan dan beberapa tahun, kami berpikir lima, 10 tahun," kata Greene seperti dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (29/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak PUBG masih seumur jagung, Greene memang sudah memimpikan game buatannya untuk bisa dimainkan secara kompetitif dalam skala besar. Impiannya terwujud ketika turnamen PUBG Global Invitational diadakan di Mercedes-Benz Arena, Berlin, Jerman tahun lalu.
"Saya menginginkan eSport di dalam stadion, dengan jutaan orang menonton di seluruh dunia. Itu benar-benar gila. Saya tidak pernah berpikir kami mampu mewujudkannya," ujar Greene.
Sebagai game battle royale, PUBG memiliki isu unik yang tidak dihadapi game eSport lain macam Dota 2 atau Counter Strike. Itu karena dalam game seperti PUBG atau Fortnite, ada sekitar 100 pemain dalam sekali main. Dengan gameplay yang ramai tersebut, penonton akan menjadi lebih sulit untuk fokus.
Selain itu, karena skala kompetisi yang lebih besar ada juga isu teknis untuk mengakomodir puluhan pemain dan komputer untuk bertanding di atas panggung.
Greene pun mengakui ini merupakan tantangan yang harus diatasi, tapi ia mengatakan bahwa tim-tim eSport PUBG saat ini sedang merumuskan aturan untuk menciptakan turnamen yang lebih efektif.
"Kami berharap untuk membentuk proses ini agar memudahkan pihak ketiga untuk menjalankan event seperti ini," jelas Greene.
Baca juga: Pelaku eSport Mulai Dilirik Investor |
Greene pun menaruh harapan besar bagi game ciptaannya itu. Menurutnya, PUBG memiliki keuntungan dibandingkan game lain, karena dapat dipahami dengan mudah oleh publik, bahkan non-gamer sekalipun.
"Saya rasa ini bisa menjadi sport, bukan hanya sebagai eSport," kata Greene.
"Ini merupakan hal yang sederhana untuk dimengerti penonton. Dan menurut saya ini akan membantu kita membuat loncatan untuk menjadi e-sport yang lebih komersial, dan bukan 'niche' yang spesifik," tuturnya.
(vim/krs)