Sejak developer Crystal Dynamics membuat versi reboot dari game Tomb Raider di tahun 2013, Lara Croft tampil dengan karakter yang membingungkan. Ia digambarkan sebagai sosok gadis yang baru lulus kuliah dan mengikuti jejak ayahnya sebagai arkeolog.
Di sana ia mendapatkan petualangan yang baru pertama kali ia rasakan. Petualangan demi petualangan membuatnya belajar dan perlahan berubah menjadi sosok gadis yang tangguh, berbekal pengetahuan akan arkeolog dan bertahan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan itu yang terasa di Rise of the Tomb Raider. Namun, setelah dua seri dipegang oleh Crystal Dynamics, waralaba Tomb Raider kembali diambil alih oleh developer Eidos Montreal.
Berbeda dengan Crystal Dynamics, lewat Shadow of the Tomb Raider Eidos Montreal ingin mencoba untuk lebih menunjukkan jati diri seorang Lara Croft. Mereka mencoba untuk memecahkan masalah dan membawa ke akar kisah dari Lara Croft.
Narrative Director Shadow of the Tomb Raider Jason Dozois beberapa waktu lalu memberikan sedikit presentasi terhadap game. "Ini adalah momen yang menentukan bagi Lara, di saat ia menjadi seorang penjelajah makam," ujarnya dikutip detikINET dari Polygon, Minggu (29/4/2018).
Menurut Dozois, Shadow of the Tomb Raider akan menjadi puncak dari perjalanannya selama seri game dan developer akan menujukkan bagaimana petualangan di masa lalu akan mempengaruhinya. (rou/rou)