Informasi ini diutarakan oleh seorang YouTuber game bernama Bayu Febriaji atau dikenal dengan nama akun Jenderalfeb. Menurutnya, eSports di Singapura jauh lebih berkembang ketimbang di Indonesia.
"Ada sebuah asosiasi bernama Singapore Cybersports & Online Gaming Association (SCOGA), itu mereka mendukung tidak cuma dari grant atau subsidi bagi mereka yang mau mengembangkan tim, tapi juga dikasih fasilitas untuk latihan, uang untuk bikin jersey, dan dukungan event," papar Bayu kepada detikINET di Singapura, Jumat (15/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malahan, menurut pemaparan Bayu, tim eSports asal Singapura, yakni Impunity mendapat sarana dari pemerintah untuk mengadakan bootcamp atau tempat latihan.
"Karena mereka kan masuk kejuaraan dunia, mereka itu dikasih sarana untuk mengadakan bootcamp. Jadi istilahnya seperti karantina, latihan, untuk event kayak gini. Karena mereka tahu betapa besarnya event seperti ini," lanjut Bayu.
Namun, diakui Bayu memang dukungannya belum seperti pemerintah Korea Selatan atau mungkin negara eSports besar lainnya yang sampai mendirikan arena eSports. Di Singapura memang belum ada arena eSports khusus yang dibangun pemerintahnya.
Tapi, ada sebuah arena tempat gamer-gamer ini bermain bersama. Tempat itu dinamakan Games Asia.
"Jadi tim profesional dan gamer biasa juga bisa bermain di sana. Belajar satu sama lain, terus kadang-kadang latihan bareng lah, dan lain-lain," pungkasnya.
Tak hanya itu, sarana dan pra sarana penunjang kebutuhan bermain game di Singapura juga lebih mumpuni, semisal dari segi koneksi internet. Menurut Bayu di Singapura standar internet rumah sendiri sudah mencapai di atas 500 Mbps. (mag/fyk)