Dari total 12 tim yang terdaftar, hanya menyisakan delapan tim, yakni Cloud 9 (Amerika Utara), paIN Gaming (Amerika Selatan), Kraken (China), G2 Esports (Eropa), Impunity, Tribe (Amerika Utara), Ace Gaming (Korea Selatan), dan Hunters (China). Dari delapan tim ini, ada tim-tim yang tak diprediksi lolos.
"Tim-tim China seperti Kraken dan Hunters ini tidak pernah terekspos oleh media. Pokoknya Vainglory China lah. Nah, makanya pas mereka main jadi semacam tak terduga," ujar analis Vainglory Agus kepada detikINET di Singapura, Jumat (15/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, ROX Armada tak lain adalah juara pertama gelaran Vainglory World Championship tahun lalu. Begitupula dengan Team Solo Mid yang merupakan juara kedua.
Bahkan santer terdengar jika Druid, top player dunia di ROX Armada menangis karena kalah. Dan langsung masuk bangku cadangan.
Sementara itu ada fun fact lainnya yang mewarnai kejuaraan. Fakta menarik tersebut bahwa Team Solo Mid tak pernah bertanding di panggung.
"Padahal itu tim favorit dunia. Tapi, tidak pernah naik panggung. Dan akhirnya kalah," ujar Hein, salah satu personil Elite8 Esports.
Usut punya usut, penyebabnya tak lain karena masalah teknis. Team Solo Mid harusnya bertanding dengan ACE Gaming hari Kamis (14/12/2017) kemarin. Namun karena keterbatasan waktu, akhirnya pertandingan ditunda sampai esok hari. Namun, ketika sampai esok hari ternyata panggung belum siap yang memaksa Team Solo Mid bertanding tanpa panggung.
(mag/yud)