Sebagaimana detikINET kutip dari Tech Crunch, Sabtu (25/11/2017) pedanaan USD 200 juta ini termasuk putaran Seri B yang dipimpin oleh Spark Capital. Selain itu, pedanaan tersebut juga bersumber dari Founders Fund, Meritech, Javelin Venture Capital, You & Mr. Jones and NetEase, Inc. Megan Quinn, General Partner dari Spark Capital juga bergabung dalam dewan Niantic sebagai bagian dari kesepatakan dari pendanaan ini.
Sebelumnya pada putaran Seri A, Niantic mengumpulkan USD 30 juta yang berasal dari beberapa kelompok investor, seperti Alsop Loui Partners, Google, Nintendo, The Pokemon Company, Cyan and Scott Banister, serta lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2015, Niantic memutuskan 'hubungan' dengan Google dan menjadi entitas sendiri. Mereka pun merilis Pokemon Go pada Juli 2016. Hasilnya, game AR itu membludak diminati seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Konsep game yang memadukan dunia nyata dan maya menjadi alasan di balik suksesnya Pokemon Go.
Dengan pedanaan segar yang diterimanya, Niantic akan semakin menggembleng game terbarunya. Niantic berencana untuk menghadirkan game Harry Potter: Wizards Unite yang akan dirilis pada tahun depan. Game tersebut hasil kolaborasi dengan Warner Bros.
(agt/mag)