Valve jadi salah satu dari pelaku industri game global yang mengemukakan pendapat terkait aturan imigrasi yang dicanangkan oleh presiden AS yang baru menjabat itu. Menurut Valve, ada dua area yang teridentifikasi bakal terkena imbas akibat kebijakan ini.
Yang pertama adalah turnamen internasional Dota 2 yang setiap tahunnya digelar di negara adikuasa itu. Dengan adanya kebijakan Trumo, dikhawatirkan peserta yang bertanding akan kesulitan mendapatkan visa, mengingat turnamen ini diikuti oleh jawara Dota 2 dari penjuru dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena aturan visa yang ketat, ada saja pemain yang tidak bisa masuk ke AS, entah itu karena umur atau karena e-sport (olahraga elektronik) sendiri belum begitu familiar di kalangan masyarakat di sana, dalam hal ini orang awam.
Foto: internet |
Memang untuk saat ini, seperti dikatakan oleh Johson, berbagai kendala itu tak akan menghentikan pihaknya menyelenggarakan turnamen Dota 2. Meski begitu, ada potensi nantinya turnamen dipindahkan di luar AS.
"Kami akan tetap menjalankan event ini. Idealnya, penyelenggaraan di Seattle karena dekat dengan kantor kami. Tapi event akan terus digelar. Jika mengalami kendala, kami akan mencari jalan keluar," terang Johson.
Poin yang kedua tentu saja merujuk pada kebebasan karyawan Valve dalam melakukan perjalanan keluar negeri secara bebas. "Kami punya karyawan di Valve yang tak bisa pulang ke rumah. Mereka sudah di sini selama bertahun-tahun. Mereka bayar pajak," pungkasnya. (mag/fyk)
Foto: internet