Hal tersebut disampaikan oleh Scot Osterweil, Creative Director of Education Arcade & Research Director Masachusets Institute of Technology (MIT) Corporate Media Studies. Dia tak memungkiri kalau game bergenre fps telah menjadi salah satu cara penyebaran propaganda oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Namun menurutnya, propaganda yang dilakukan punya tujuan positif. Lewat game fps, pemerintah AS berusaha memotivasi warganya agar berminat untuk bergabung menjadi angkatan bersenjata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski begitu Osterweil juga tak menampik kalau ada propaganda lain yang tercipta di balik cerita-cerita peperangan dalam game fps. Kesannya, semua musuh yang dihadapi dalam game disebut sebagai teroris, dan gamer sebagai pihak yang benar.
"Sisi lainnya adalah propaganda yang membuat kesan kalau semua musuh dalam game adalah teroris, dan kita adalah yang benar. Game seharusnya bisa mengajak ke hal-hal positif, karena seperti itulah seharusnya game," tandasnya. (yud/rns)