Event hasil kolaborasi antara Intel dan ESL (Electronic Sports League) ini memang sering mengadakan pertandingan lebih dari satu kategori game, seperti misalnya League of Legends dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Namun khusus di event ketiga di musim 11 ini, Intel menggantikan CS:GO dengan Overwatch.
Dirilis pada tanggal 24 Mei 2016, kepopuleran game buatan Blizzard ini memang cepat melesat. Hanya dalam waktu satu bulan sejak diluncurkan, game shooter ini bahkan sudah menarik minat jutaan gamer di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak heran, game ini lantas masuk dalam kategori di beberapa pertandingan game, termasuk salah satunya adalah di IEM Gyeonggi kali ini. Walau sudah beberapa kali dipertandingkan, turnamen Overwatch di IEM Gyeonggi ini menjadi yang spesial.
Pasalnya, pertandingan Overwatch kali ini menjadi pertandingan Overwatch pertama di dunia yang berlangsung di stadion besar macam Goyang Sports Complex, Korea Selatan, tempat berlangsungnya IEM Gyeonggi.
"Overwatch merupakan game yang fantastis dalam kompetisi e-Sports, dan sangat populer. Karenanya kami sangat senang bisa memasukkannya dalam kategori di IEM, khususnya untuk yang berlangsung di Gyeonggi ini," ujar George Woo, Intel e-Sports Marketing Manager di Goyang Stadium, Korea Selatan, Jumat (16/12/2016).
Total ada enam tim yang berlaga. Dari enam tim tersebut, empat di antaranya berasal dari Korea Selatan, seperti Afreeca Freecs Blue, Lunatic.Hai, Kongdoo Panthera, dan LuxuryWacth Red. Sedangkan dua sisanya berasal dari Eropa, yakni Misfits (Swedia), serta Rogue.
Dari ke-enam tim tadi, jelas Afreeca Freecs Blue menjadi yang paling mencolok. Tim yang baru dibentuk Agustus 2016 lalu ini menjadi runner up di ajang OGN Overwatch APEX musim pertama yang baru saja berakhir pada tanggal 3 Desember 2016 lalu.
Afreeca Freecs Blue harus puas menduduki peringkat kedua dan memboyong hadiah USD 34.252 atau senilai Rp 459 juta setelah kalah telak dari Team EnVyUs 4-0. IEM 2016 pun menjadi kesempatan kedua untuk Afreeca Freecs Blue untuk kembali membuktikan kemampuan, apalagi kali ini dilakukan di kampung halamannya. (mag/yud)