Diceritakan Silvia, group NXA-Ladies beranggotakan 15 orang wanita. Kesemuanya terbagi dalam tiga divisi, yakni First Person Shooter (FPS), Dota dan League of Legends.
Wajarnya kelompok pertemanan wanita, antar personil NXA Ladies kerap terjadi gesekan. Namun karena komunikasi tim terbuka dan menjunjung profesionalitas, jadi jika ada personil yang tidak sreg langsung diutarakan agar tidak berlarut-larut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agar dapat meraih juara, mojang kelahiran Bandung itu berlatih keras bersama timnya. Dalam sehari, Silvia mengasah kemampuan selama 5-8 jam dan ini dilakukan tiap minggunya.
Meski disibukkan dengan berlatih, Silvia mengaku tidak mengalami kendala pada aktivitas pendidikannya. Ia mampu mengatur waktu agar semua berjalan dengan lancar.
"Sedari sekolah dulu suka ngegame berjam-jam, tapi tetap mendapat juara di kelas. Karena itu orang tuaku mendukung saya jadi gamer profesional," terangnya.
Kedepan, Silvia mengaku ingin terus di dunia game. Tidak hanya sekadar jadi pemain. Ia punya keinginan membuat game sendiri.
"Ingin membuat game di smartphone, karena yang pakai banyak banget kan. Mungkin genre first person shooting (FPS)," pungkasnya. (afr/fyk)
