Baik Electronic Arts dan Activision sepakat untuk memanfaatkan tahun 2016 sebagai momentum peluncuran game terbarunya. Bila Activision punya Call of Duty: Infinite Warfare sebagai game andalan, maka Electronic Arts bersiap-siap dengan Battlefield 1.
Pun keduanya sama-sama mengusung genre shooter, perbedaan latar setting perang yang besar terjadi di sini. Jika Activision lebih senang dengan perang modern dan futuristik pada Call of Duty: Infinite Warfare, Electronic Arts tetap dengan pendiriannya yakni menghadirkan perang konvensional di masa Perang Dunia I pada Battlefield 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka yang fantastis dan mengagumkan untuk ukuran video trailer game. Malahan, jumlah perolehan like Battlefield 1 mengalahkan video trailer game-game fenomenal, semisal Grand Theft Auto V dan Skyrim yang hanya mendapat jumlah like di kisaran 280.000.
Tak cukup sampai di situ, fakta jumlah like hingga 1,2 juta dalam waktu beberapa hari bahkan mengalahkan rekor like yang ditorehkan trailer film box office macam The Avengers yang saat ini hanya mentok di angka 82.000.
![]() |
Saking banyaknya jumlah like yang didapat, Forbes sampai menyebut video trailer Battlefield 1 sebagai video trailer game yang paling banyak mendapat jumlah like terbanyak. Video ini pun masuk ke dalam daftar top 250 video yang banyak mendapatkan like di YouTube.
Lalu bagaimana dengan pesaing, Call of Duty: Infinite Warfare? Sayangnya, Activision harus menundukkan kepala lantaran video trailer yang ia rilis mendapat jumlah dislike lebih banyak dari jumlah like.
Yang lebih parahnya adalah video ini menduduki peringkat keempat sebagai video dengan jumlah dislike terbanyak di YouTube --1,68 juta disliked berbanding 304.000 liked.
(mag/ash)