Ketiganya adalah pemenang kompetisi 'Lenovo Virtual Reality Challenge' yang diselenggarakan oleh Lenovo Indonesia bersama platform jejaring pengembangan aplikasi mobile Dicoding.
Crazy Ojek 3D VR dari Solite Studio, Terkunci: Episode 1 besutan Agate Jogja dan Virtual Stellarity: VR Edugame milik Arsa Kids, menarik perhatian para juri kompetisi ini. Β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ajang Mobile World Congress (MWC) bulan Februari lalu, tahun 2016 dinobatkan sebagai tahun dimana teknologi akan mewarnai perkembangan inovasi IT dunia. Bahkan, sudah banyak pemimpin industri IT yang memperkenalkan perangkat berbasis VR terbarunya di tahun ini.
"Melihat pesatnya perkembangan teknologi VR di pasar dunia, kami ajak rekan-rekan developer Tanah Air untuk membuat game VR terbaik," ujar 4P MBG Manager Lenovo Indonesia Anvid Erdian.
"Melampaui ekspektasi kami, tantangan tersebut mendapat sambutan hangat dari para developer yang terbukti mampu mengirimkan 36 games hanya dalam waktu 19 hari," sebutnya lagi.
Kriteria dalam kompetisi ini antara lain harus orisinil, berbasis platform Android dan memiliki kualitas gameplay yang menarik. Penilaian didasarkan pada kualitas user interface, user experience, gameplay dan sound effect.
Ketiga karya pemenang Lenovo Virtual Reality Challenge ini dipamerkan bersamaan dengan peluncuran perangkat terbaru Lenovo Vibe K4 Note dengan teknologi TheaterMax, kemarin (23/3/2016).
TheatreMax sendiri menjadi jualan Lenovo saat memasarkan Vibe K4 Note. Dengan fitur bawaan ini, Vibe K4 Note bisa mengubah konten apapun jadi VR.
![]() |
Menawarkan Pengalaman VR Gaming
Dalam game Crazy Ojek 3D VR yang dibuat oleh developer asal Madura, Solite Studio, pemain diajak merasakan serunya berpetualang sebagai pengemudi ojek dengan mengendarai sepeda motor yang berkecepatan tinggi, menghindari rintangan yang menghadang dan mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya.
"Melalui game Crazy Ojek, kami berharap pemain akan mampu merasakan sensasi kecepatan menjelajah secara lebih nyata," tutur CEO Solite Studio Asadullohil Ghalib Kubat.
Sedangkan Agate Jogja, menawarkan game VR ber-genre escape room dimana para pemain diajak memecahkan puzzle agar dapat keluar dari ruangan yang terkunci.
Pintu utama ruangan hanya dapat dibuka dengan memasukkan kode rahasia yang didapat dengan mengeksplorasi petunjuk-petunjuk dalam ruangan tersebut.
"Dengan teknologi VR, kami dapat menghadirkan game yang seru dimana pemain bisa merasakan pengalaman masuk ke dalam dunia virtual dan berinteraksi langsung dengan objek-objek di dalamnya," ungkap CEO Agate Jogja Frida Dwi Iswantoro.
Untuk mengoptimalkan pengembangan game oleh para developer yang mengikuti tantangan ini, Dicoding dan Lenovo memberikan beberapa fasilitas pendukung berupa perangkat VR dan Dicoding Space (co-working space) yang dapat dimanfaatkan secara gratis selama periode berlangsungnya tantangan oleh para developer.
Selain itu, diselenggarakan juga 'VR Developer Meetup' pada awal Maret di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya untuk mengenalkan dan memberikan pelatihan singkat kepada para developer tentang perkembangan teknologi VR terbaru.
"Kami sangat terbantu dengan tersedianya perangkat VR untuk uji coba di Dicoding Space. Dan dengan diselenggarakannya Lenovo VR Developer Meetup, kami mendapat pembekalan materi yang bermanfaat untuk pengembangan edugame Virtual Stellarity," jelas CEO Arsa Kids Adam Ardisasmita. Β
Dikatakan CEO Dicoding Narenda Wicaksono, antusiasme developer menyambut tantangan VR dari Lenovo ternyata luar biasa. "Kami bangga dengan semangat dan kerja keras rekan-rekan developer dalam mendalami dan menguasai teknologi terbaru sehingga mampu menciptakan produk terbaik yang siap bersaing di pasar global," sebutnya.
Ketiga games pemenang Lenovo Virtual Reality Challenge ini sudah dapat didownload secara gratis di Play Store bagi para pengguna smartphone Android. (rns/fyk)












































