Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Pembuat Candy Crush Dijual Rp 80 Triliun

Pembuat Candy Crush Dijual Rp 80 Triliun


M. Alif Goenawan - detikInet

Jakarta - Activision Blizzard membuat langkah akuisisi yang cukup mengejutkan. Yakni dengan mengakuisisi King Digital Entertainment, developer game di balik Candy Crush dengan mahar USD 5,9 miliar atau sekitar Rp 80 triliun.

Apa yang membuat publisher game raksasa sekelas Activision rela mengucurkan dana yang tidak sedikit pada game Candy Crush?

Terlebih, Candy Crush sebagai game andalan King kerap dianggap sebagai the next Angry Birds. Dimana hanya melonjak sesaat, setelah itu pelan-pelan ditinggal penggunanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Kotaku, Selasa (03/11/2015), meski Candy Crush pada dasarnya cuma game mobile, namun game match three ini nyatanya menjadi salah satu game yang paling menguntungkan.

Mengacu dari laporan King, Candy Crush mampu meraup pendapatan USD 1,33 miliar di tahun 2014. Sementara di kuartal II 2015, King dilaporkan meraup pendapatan USD 529 juta. Total selama 12 bulan yang berakhir pada bulan September 2015, King meraup pendapatan USD 2,1 miliar, sedangkan Activision pada periode yang sama merengkuh USD 4,7 miliar.

Dengan mencaplok King, Activision percaya bisa memposisikan perusahaannya sebagai pemimpin global di industri hiburan melalui platfrom mobile, konsol, dan PC.

"Dengan penggabungan pendapatan dan laba memantapkan posisi kami menjadi yang terbesar dan sebagai perusahaan yang paling menguntungkan di segmen hiburan," ujar CEO Activision Blizzard Bobby Kotick.

Chief Creative Officer King Riccardo Zacconi menambahkan, kesepakatan dengan Activision Blizzard akan memposisikan King ke tahap selanjutnya. "Kami akan menggabungkan pengalaman kami di segmen game mobile free-to-play dengan brand dunia sekelas Activision Blizzard untuk menghadirkan game terbaik di dunia untuk jutaan gamer di seluruh dunia," tandasnya.

(ash/ash)







Hide Ads
LIVE