Ya, selain developer Harmonix yang akan merilis game serupa di tahun 2015, Rockband 4, Activision pun akan membangkitkan game casual musiknya yang telah lama mati.
Untuk penggarapannya sendiri, Activision memercayakan Guitar Hero Live kepada Freestyle Games, developer game yang menggarap DJ Hero dan DJ Hero 2. Kendati bisa dibilang Guitar Hero bak bangkit dari tidur panjang, namun sepertinya Activision ingin Guitar Hero Live keluar dari pakemnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cukup sampai di situ, publisher game ternama berbasis di Santa Monica, Amerika Serikat itu kemudian mengubah sudut pandang gamer menjadi orang pertama. Sedikitnya ada dua tipe latar belakang yang dapat dipilih. Pertama, latar belakang konser musik yang bisa dipakai jika gamer mengakses mode Guitar Hero Live. Kedua, latar belakang video klip. Mode ini hanya dapat dipakai saat mode Guitar Hero TV.
Bila dibandingkan dengan seri Guitar Hero terdahulu, jelas Guitar Hero Live memiliki perubahan signifikan. Baik para penonton maupun personil band nantinya akan merespons terhadap gaya permainan Anda.
"Jadi, kami berpikir untuk membuat film. Ayo rekam orang asli yang merespons kepada gamer. Ayo buat kerumunan penonton yang nyata yang mendukung dan bernyanti bersama denganmu," ujar Jamie Jackson, Creative Director dan Kepala Studio, FreeStyleGames.
Guitar Hero Live rencananya akan dirilis untuk PlayStation 3, PlayStation 4, Xbox One, Xbox 360, dan Wii U dengan perkiraan harga USD 99 atau sekitar Rp 1 jutaan.
(ash/ash)