"Saya rasa jika mereka (pelajar-red) bisa mengeksplorasi sel pasti akan lebih baik," kata Eve Syrkin Wurtele, pencetus game Meta!Blast.
Game Meta!Blast sendiri akan menempatkan pemain pada dunia di era 2052. Saat itu penduduk tengah menghadapi krisis ekologis yang menyebabkan tanamam mati, dan sejumlah ilmuwan menghilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemain akan diperkenalkan dengan fotosintesis, respirasi sel dan hubungan antara reaksi biokimia dan struktur sel," kata Wurtele yang juga menyandang gelar sebagai Profesor Genetik.
Oleh sebab itu, di sepanjang permainan, gamer akan ditantang untuk menjawab pertanyaan seputar sel dan metabolisme. Seperti dikutip detikINET dari Iowa State Daily, Senin (20/2/2012).
Hingga kini Meta!Blast sudah digunakan sebagai media pembelajaran pada beberapa sekolah di Amerika Serikat, para pengajar yang ingin menggunakan game ini pun bisa mengunduhnya secara cuma-cuma melalui situs metablast.org.
(eno/ash)