Zeebo -- nama konsol video game wireless tersebut -- dikatakan tak ingin menjadi korban seperti para produsen konsol game besar lainnya, seperti Sony dan Nintendo. Sebab, banyak gamer yang memilih game bajakan ketimbang game asli yang harganya memang lebih mahal.
"Zeebo coba hadir dengan sesuatu yang berbeda. Yakni tak menjual game mereka dalam bentuk fisik, namun pengguna harus mendownloadnya via konsol tersebut,' tutur Dan Novak, VP Global Marketing, PR & Communications Qualcomm dalam rangkaian Qualcomm Editor's Day 2009 pada 5 - 7 Oktober yang digelar di San Diego, Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Novak enggan memberi tahu berapa harga game yang dipatok kliennya tersebut untuk dapat memainkan satu permainan.Β
"Konsep bisnis ataupun harga jual yang akan dijalankan nantinya itu dikembalikan kepada klien kami (Zeebo-red.). Qualcomm hanya membantu memberikan solusi kepada mereka," ia berkilah.
Memang, bukan hanya industri software komputer, para pengembang game di dunia juga tertimpa masalah serupa. Yakni peredaran game/software bajakan yang tak kunjung berhenti.
(ash/faw)