Jauh-jauh terbang dari Perancis, Ubisoft tampaknya tak ingin penampilannya di ajang Popcon Asia 2015 sia-sia. Maka dari itu, guna menarik perhatian para pengunjung, Ubisoft lantas membawa salah satu game anyarnya, yakni Assassin's Creed Syndicate.
Meski games ini baru akan diluncurkan pada tanggal 23 Oktober 2015, namun Ubisoft sepertinya ingin gamer di Indonesia dapat lebih dulu mencicipi versi alpha Assassin's Creed Syndicate. Alhasil, booth yang mereka dirikan bersama dengan Institut Français d'Indonésie (IFI) ramai didatangi oleh para gamer yang memang sejak jauh hari sudah penasaran dan ingin mencicipi serunya bermain game tersebut.
Daru salah satunya, ia mengaku datang ke Popcon Asia 2015 karena penasaran dengan Assassin's Creed Syndicate. "Pas baca iklannya di berbagai media sosial, saya langsung penasaran dan ingin mencoba secara langsung bagaimana sih seri lanjutan Assassin's Creed ini," paparnya kepada detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal dua perangkat PlayStation 4, Ubisoft pun kemudian mempersilahkan para pengunjung untuk bermain game tersebut secara cuma-cuma. Tanpa membuang-buang waktu lagi, tim detikINET yang memang sengaja datang karena penasaran segeran menggenggam kontroler DualShock 4 dan langsung menjajalnya. Beriku impresi detikINET ketika memainkan Assassin's Creed Syndicate.
Gangs of London
Karena ini merupakan versi alpha, detikINET hanya dapat bermain dua misi, yakni Gang Stronghold dan Gang War. Bila di seri sebelumnya Anda akan diajak untuk berpetualan di kota Perancis pada periode tahun 1789 di masa Revolusi Perancis. Maka untuk Assassin's Creed Syndicate ini memiliki periode waktu yang lebih maju, yakni tahun 1868 dengan latar belakang Kota London era Victoria.
Yang menarik dan unik dari Assassin's Creed Syndicate`ini adalah Anda tidak hanya akan memainkan satu karakter saja, melainkan dua karakter. Akan tetapi Anda tidak dimungkinkan untuk mengonta-ganti karakter sesuka hati seperti di Grand Theft Auto V. Meski demikian setidaknya ini merupakan inovasi tersendiri dalam sejarah waralaba Assassin's Creed.
Adapun dua karakter yang dimaksud adalah Jacob dan Evie Frye. Merupakan dua bersaudara yang mengontrol organisasi kriminal di Kota London dan ingin menumbangkan tatanan yang dikendalikan oleh Templar.
Dari misi pertama yang dimainkan, kami menangkap alur bahwa Frye bersaudara dan seorang Assassin yang berasal dari Timur Tengah tengah berusaha untuk menghancurkan sebuah wilayah yang dikendalikan oleh Templar dan menyelamatkan kawan-kawannya.
Karena era yang dipakai lebih modern ketimbang seri sebelumnya. Maka baik desain lingkungan maupun karakter dibuat semodern mungkin. Jacob misalnya, sosoknya digambarkan sebagai pria yang modis, lengkap dengan topi sulap dan tongkat kecil.
Meski demikian, sang developer masih mengusung tampilan khas Assasin. Dua bersaudara Frye tetap didandani dengan penutup kepala (capuchon) dan sebuah hidden blade di lengan kiri.
Sayangnya, di misi perdana ini Jacob hanya dibekali dengan hidden blade, pistol, dan sebuah pisau lempar. Entah apakah ke depannya Jacob atau Evie akan dibekali pedang untuk bertarung seperti yang biasa dilakukan oleh para pendahulunya.
Namun, dengan hanya menggunakan hidden blade dan kemampuan bertarung tangan kosong, dirasa sudah lebih dari cukup membantai belasan musuh. Baik itu secara diam-diam maupun pertarungan terbuka.
Adegan yang paling epik adalah ketika di akhir misi ke dua, dimana Jacob dan geng saling berhadapan dengan para Templar. Melihat adegan seperti ini mengingatkan kami akan aksi Leonardo DiCaprio dalam film Gangs of New York.
Grafis dan Gameplay
Secara keseluruhan grafis yang disajikan di Assassin's Creed Syndicate ini tidak mengalami pengingkatan yang cukup signifikan. Dari situasi dan kondisi lingkungan, Ubisoft tampaknya ingin main aman dengan tidak menurunkan begitu banyak NPC (Non-player Character) seperti yang dilakukan di Assassin's Creed Unity.
Sepanjang permainan yang berdurasi singkat itu, kami tidak menemukan adanya glitch separah yang dialami dalam Assassin's Creed Unity. Pergerakan yang ditampilkan cukup halus. Untuk bagian kontrolnya sendiri masih sama dengan seri sebelumnya, dimana gerakan normal Jacob adalah berjalan dan lari menggunakan R2.
Yang namanya Assassin's Creed pastinya tidak lepas dari aksi parkour. Hanya saja, kini aksi parkour dari sang Assassin dibuat dengan satu variasi unik, yakni melepaskan grappling hook ke atas sebuah bangunan. Pernah main Batman seri Arkham kan? Ya, kurang lebih seperti itu.
Cukup tekan tombol L1, maka Jacob secara otomatis akan menembakkan grappling hook ke atap sebuah bangunan. Selain memudahkan Anda untuk memanjat gedung, fitur grappling hook ini juga memudahkan Anda untuk menyebrangi gedung. Dimana jarak antar gedung kini lebih jauh dibanding seri sebelumnya. Gedung atau bangunan yang ada pun kini tak lagi bisa sembarangan dimasuki, seperti yang biasa kita lakukan di Assassin's Creed Unity.
Aksi parkour memang masih menjadi gerakan unggulan. Meski begitu, di samping berakrobat dari satu gedung ke gedung lain, Anda juga bisa menjelajah kota London dengan menaiki kereta kuda. Anda bisa membajak kereta kuda dengan cara menekan tombol lingkaran ketika berada di dekat kereta kuda.
Dalam salah satu misi yang kami mainkan, ada adegan dimana Jacob kejar-kejaran dengan menggunakan kereta kuda. Kontrol kereta kuda cukup mudah, yakni hanya menggunakan tombol X untuk memecut kuda, tombol kotak untuk menyerempet kereta kuda lainnya, dan tombol lingkaran agar Jacob naik ke atas kereta kuda.
Opini detikINET
Secara keseluruhan Assassin's Creed Syndicate mungkin masih menyajikan kisah klasik dari seri panjang waralaba game historical action-adventure milik Ubisoft ini. Namun setidaknya, degan alur cerita dan desain lingkungan yang kian modern hal ini bisa menjadi angin segar tersendiri bagi para penggemarnya. Ya, meskipun kami berharap Ubisoft mengeluarkan satu judul game baru (New IP) yang tak kalah seru dengan seri Assassin's Creed.
Gaya bertarung tangan kosong, pertarungan antar geng, memanjat menggunakan grappling hook, dan mengendarai kereta kuda mungkin menjadi poin plus tersendiri untuk game ini. Kami sendiri sangat menikmati adegan tawuran antar geng dan kejar-kejaran menggunakan kereta kuda.
Kami pun sangat bersyukur Ubisoft mengurangi jumlah NPC. Bayangkan dengan jumlah NPC sepadat Assassin's Creed Unity dan Anda harus berlari menggunakan kereta kuda. Berapa banyak korban yang bakal tewas terinjak-injak kereta kuda? Itu saja mungkin opini dari kami. Jika memang Anda berminat untuk menjajalnya, Assassin's Creed Syndicate tersedia di booth Ubisoft di Popcon Asia 2015.