Kebetulan, Pevita mempunyai brand pakaian yang ia rancang sendiri dan digunakan dalam sesi pemotretan ini. Fashion tersebut bicara soal pakaian keseharian yang biasa dikenal sebagai 'Outfit Of The Day' alias OOTD. Jadilah cerita soal fashion ala Pevita yang ringan tetapi tetap berkelas.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan konsep itu, saya membuat setting lampu yang berbeda. Pertama memakai 'loop lighting' dengan octa softbox. Kedua dengan 'butterfly lighting' yang memanfaatkan beauty dish. Semuanya ditambah dengan satu buah lampu fill in di sisi kiri belakang.
Pendekatan 'loop lighting' artinya membuat bayangan kecil yang jatuh dari hidung menuju pipi dengan lembut tanpa harus bersentuhan. Artinya sumber cahaya ditempatkan lebih tinggi dari mata model, sekitar 30 hingga 45 derajat.
![]() |
Dengan bantuan octa softbox, bayangan kecil mampu terlihat di sebagian pipi dengan lembut. Selebihnya cahaya tersebar merata dengan gradasi bayangan yang super lembut, khas softbox.
Diharapkan Pevita terlihat lebih shining, lebih anggun dan mampu mengekplorasi sisi kecantikan Pevita tanpa harus kehilangan cerita soal fashion. Bahkan, detil, motif dan bahan baju masih dapat diketahui dengan mudah.
Tata lampu kedua yakni 'butterfly lighting', menempatkan sumber cahaya (lampu) setidaknya, sejajar di bagian atas kamera. Akibatnya, terdapat bentuk bayangan seperti bentuk kupu-kupu di bawah hidung.
![]() |
Bayangan itu dikontrol dengan bantuan honeycomb diffuser untuk menjaga kuantitas cahaya. Tidak terlalu pekat dan tidak terlalu terang, lebih terkonsentrasi dan tidak terlalu menyebar. Itu belum termasuk keuntungan menggunakan beauty dish yang membuat perspektif lebih glamour dan berkelas.
Ilusi cahaya yang sedemikian rupa menempatkan Pevita seolah tersorot lampu panggung megah. Menjadi aktris dalam pentas monolog yang anggun dan kharismatik.
Dan yang terpenting, menyuguhkan mimpi sekaligus menghadirkan realitas baru: cantik nan mempesona dengan fashion sehari-hari yang berkelas.
(Ari/rns)