Syarat pertama cukup mengenali tempat dengan pencahayaan yang paling fotogenik. Apakah di kamar, ruang keluarga, taman atau ruang dekat jendela. Apakah avalaible light atau butuh lampu ruangan?
Jika menggunakan pencahayaan alami (sinar matahari) perhatikan waktu terbaik saat cahaya muncul. Bukan sekadar cahaya melainkan arah cahaya dan efek bayangan yang ditimbulkan. Apakah pagi, siang atau sore hari?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyelamatkan gambar dengan menggunakan lensa lebar patut berhati-hati dengan distorsi yang dihasilkan. Pada sisi kiri dan kanan akan lebih melengkung dan pipi atau wajah akan lebih tembem.
![]() |
Keempat, menggunakan ISO paling rendah sangat membantu menghasilkan foto yang minim noise. Namun jika avalaible light tidak mencukupi bisa memberi kompensasi ISO antara 800 sampai 2.000. Nantinya nilai ISO ini akan membantu memperoleh shutter speed yang nyaman dengan memperhatikan kemampuan diafragma pada lensa. Menggunakan external flash dapat menjadi solusi untuk keluar dari pencahayaan yang minim.
Kelima, manfaatkan setting rumah untuk menambah eklusivitas dan kekhasan tertentu yang membedakan dengan sesi pemotretan di tempat lain. Jangan melihat remeh, bahkan manfaatkan dengan sebaik-baiknya elemen fotografi pendukung seperti background, dinding, warna, perabot rumah tangga sampai baju.
Jika sudah siap, jepret dan tangkap momen yang hangat di setiap sudut rumah. Arahkan 'model' dengan nyaman dan tanpa beban. Lakukan beberapa kali pengambilan gambar dengan improvisasi dan kreatifitas sampai mendapatkan suka cita kebersamaan.
![]() |
(Ari/ash)