Ponsel Oppo Find X9 Pro yang dirilis 5 November 2025 di Indonesia, terlihat premium dengan alumunium frame yang tebal dan warna putih sutera. Kalian tentu penasaran seperti apa hasil kameranya.
Oppo Find X9 Pro punya ukuran layar besar, 6,78 inch, refresh rate 120hz dengan keterangan maksimum 3600 nits. Selain itu, bezelnya juga sangat tipis. Ponsel ini bobotnya 224 gram, relatif lebih berat dari ponsel pada umumnya tapi terasa mantap di genggaman.
Modul kamera Oppo terletak di bagian kiri atas dan agak menonjol keluar. Ada tiga modul kamera X9 Pro. Yang pertama 50 MP, wide angle ~23mm dengan bukaan f/1.5, dan image sensor 1/1.28". Lensa wide ini sudah dilengkapi dengan dengan OIS dan autofocus PDAF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Enche Tjin |
Yang kedua, kamera 50MP dengan lensa ultrawide ~15mm dengan image sensor 1/2.76" dan bukaan f/2 dengan autofokus.
Dan yang ketiga serta yang terbaru adalah kamera 200 megapixel dengan lensa periscope telephoto ~70mm dengan image sensor 1/1.56", dilengkapi juga dengan stabilizer dan autofokus.
Kamera-kamera Oppo yang berkolaborasi dengan Hasselblad ini didukung juga dengan sensor warna 9 saluran spektral dan 48 zona. Dengan sensor warna ini, warna hasil foto kamera Oppo x Hasselblad lebih akurat seperti kenyataan.
Foto: Enche Tjin |
Seperti seri Find X sebelumnya, sepertinya Oppo menyasar fotografer. Karena itu, spek dan desainnya juga menyesuaikan. Misalnya, ada touchpad di bagian sisi kamera yang kalau ditekan dua kali, aplikasi kamera langsung terbuka, dan kalau diusap, fungsinya untuk mengatur jarak fokal lensa atau zoom.
Foto: Enche Tjin |
Di generasi sebelumnya, pada Oppo Find X8 Pro, kualitas hasil foto di mode portrait sudah sangat baik, karena rendisi wajahnya mulus, cerah, dan pemisahan subjeknya rapi. Nah, di Oppo X9 Pro ini lebih bagus lagi. Berkat image sensor 200 MP dengan lensa periskop barunya, detail wajah dan rambut terlihat lebih baik.
Foto: Enche Tjin |
Kanan: Seleksi rambut dan pemisahan subjek dengan background sangat rapi. Foto: Enche Tjin |
Hasil fotonya bukan hanya terlihat lebih cerah, tapi proses foto yang ditenagai AI-nya juga makin dahsyat. Kalau gak make up hasilnya seperti sudah make up. Pipi dan bibir bisa dibuat lebih merona. Pencahayaan di kondisi cahaya kontras tinggi juga menjadi seimbang dan mulus. Tentunya, setting AI ini bisa diatur intensitasnya atau bahkan dimatikan. Sepertinya, remaja putri dan ibu-ibu bakal senang banget dengan fitur ini.
Sayangnya, pada portrait mode tidak bisa mengganti fokus. Kita hanya bisa atur simulasi blurnya, antara tajam atau blur. Fokus tidak bisa diganti setelah foto diambil.
Foto: Enche Tjin |
Untuk subjek yang jauh, lensa telefoto ini juga bekerja dengan baik. Kualitas foto telefoto 6x ekuivalen 140mm dan 12x ekuivalen 300mm, hasilnya masih aman. Dugaan saya, ada proses AI di belakang layar, karena setiap kali foto diambil, saat ditinjau hasilnya awalnya agak blur, lalu pelan-pelan jadi tajam dan detail.
Foto: Enche Tjin |
Foto: Enche Tjin |
Kalau merasa kurang jauh, Oppo punya teleconverter opsional yang bisa dipasang di depan lensa telenya. Mengubah lensa tele dari 70mm jadi 230mm, sekitar 3.28x lebih panjang. Dengan image sensor beresolusi tinggi dan bantuan AI, saya rasa memotret dengan ekuivalen 600-800mm masih akan bagus detailnya. Artinya, foto satwa liar di kondisi terang hasilnya masih oke.
Lensa telefoto ini juga dapat digunakan untuk foto jarak dekat, seperti foto bunga dan serangga, karena bisa fokus sedekat 10 cm dari lensa. Dari jarak yang sangat dekat, kita bisa lihat bokeh asli dari ponsel ini yang bentuknya mulus dan agak persegi.
Foto: Enche Tjin |
Proses foto dengan AI ini saya yakin akan bikin pro kontra di kalangan fotografer. Mereka yang suka hasil foto apa adanya, sesuai kenyataan, tentunya akan merasa sedikit banyak terusik kalau hasil fotonya terlihat berbeda subjek aslinya. Orang yang dipotret terlihat akan lebih muda, menarik dan sempurna.
Sebagai fotografer, kalau tidak suka efek processing AI-nya bekerja, tentunya kita bisa atur intensitasnya, atau dimatikan. Tapi, saya rasa sebagian besar fotografer dan user akan menggunakannya, karena bisa menghemat waktu membuat foto lebih terlihat menarik.
Kamera Oppo Find X9 juga andal saat memotret di kondisi gelap, misalnya di dalam ruangan atau malam hari. Untuk kondisi yang sangat gelap dan saat menggunakan lensa telefoto, detail-detail halus berkurang, tapi secara umum masih sangat baik jika dibandingkan dengan kamera ponsel pada umumnya.
Foto: Enche Tjin |
Foto: Enche Tjin |
Kanan: crop dari foto sebelah kiri. Foto: Enche Tjin |
Fungsi rekam video pun berkualitas tinggi, yakni bisa merekam 4K 120p dan full hd 240p. Slow motion bukan jadi masalah lagi, dan kualitas video juga sudah sudah 10 bit HDR dan Dolby Vision jadi lebih cerah dan jernih gambarnya.
Tentunya, perangkat Oppo ini bukan cuma fitur ponselnya saja yang unggul. Banyak juga fitur lainnya yang kelas atas, misalnya kapasitas baterai jumbo sebesar 7500mAh, prosesornya Mediatek Dimensity 9500 dengan arsitektur 3 nanometer dan kecepatan charging 80 watt dengan kabel dan 50 watt secara nirkabel, serta 10watt secara nirkabel terbalik.
Contoh hasil ultrawideangle. Foto: Enche Tjin |
Hasil telefoto menunjukkan kawasan kota tua. Foto: Enche Tjin |
Warna-warni buah tertangkap dengan baik dan akurat. Foto: Enche Tjin |
Oppo Find X9 dan X9 Pro telah dirilis di Indonesia. Harga X9 mulai dari Rp 14 jutaan, dan versi Pro dijual seharga Rp 19.999.000 dengan RAM 16 GB dan memory 512GB.
Simak Video " Video Unboxing dan Harga Oppo Find X9 Pro "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)


























































