Review Kamera Xiaomi 15T, Asyik untuk Aktivitas Foto Keseharian
Hide Ads

Review Kamera Xiaomi 15T, Asyik untuk Aktivitas Foto Keseharian

Enche Tjin - detikInet
Senin, 13 Okt 2025 15:16 WIB
Xiaomi 15T
Review kamera untuk Xiaomi 15T (Foto: Enche Tjin)
Jakarta -

Dari lineup ponsel Xiaomi 15 series, tipe 15T adalah yang paling terjangkau harganya dan tetap memiliki merk Leica di kameranya. Pengaruh Leica di kamera dan lensanya dapat dilihat dari standar kualitas lensanya dan pemrosesan gambarnya. Leica juga memberikan profil dan berbagai filter yang bisa diaplikasikan di kameranya.

Desain dan perbedaan dengan Xiaomi 15T Pro

Dari fisiknya, Xiaomi 15T dan 15T Pro terlihat mirip, dari desain dan ukurannya. Desainnya elegan, finishingnya matte dan kalau kena cahaya sedikit berkilau. Ada beberapa pilihan warna, di antaranya Rose Gold, Black dan Gray.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xiaomi 15TKiri: Xiaomi 15T Mocha Gold. Kanan: Xiaomi 15T Black. Foto: Enche Tjin

Perbedaan utama kedua ponsel terletak di konfigurasi kameranya. Xiaomi 15T Pro lebih baik daripada yang 15T, karena memiliki lensa telefoto periskop yang lebih panjang, ekuivalen 115mm. Sedangkan Xiaomi 15T hanya punya lensa ~46mm dengan bukaan f/1.9. Untuk lensa utama atau widenya, 15T PRO juga sedikit lebih baik dari segi ukuran image sensor dan bukaan lensa-nya. Artinya, Xiaomi 15T Pro akan menghasilkan gambar yang lebih baik di kondisi kurang cahaya dan bisa memotret subjek yang lebih jauh.

Secara desain, kedua Xiaomi 15T punya layar berukuran sama, 6.83 inci, lebih besar daripada 14T yang memiliki ukuran 6.67 inci. Hanya saja, kualitas 15T Pro sedikit lebih baik dan mulus, 144hz dibandingkan 120 Hz.

ADVERTISEMENT

Xiaomi juga mengikutsertakan casing silikon berwarna abu-abu tua untuk melindungi ponsel.

Kualitas Foto Xiaomi 15T

Meski demikian, kualitas foto yang bisa dihasilkan Xiaomi 15T sangat baik di kondisi cahaya yang cukup. Mungkin berkat prosesor dan tuningan Xiaomi x Leica yang menurut saya gayanya realistis dramatis. Resolusi maksimumnya lensa 1x dan 2x 50MP. Satu lagi modul yang sama dengan 15T Pro yaitu ultrawide 0.6x nya, 15mm dengan 12MP dengan bukaan f/2.

Kualitas gambar dengan lensa wide 1x memberikan hasil yang terbaik, meskipun di kondisi kurang cahaya, tapi yang tidak kalah menarik adalah lensa 2x zoomnya yang bersifat optical, yang ekuivalen dengan 46mm f/1.9. Lensa ini baru dan tidak umum, karena yang umum biasanya ekuivalen 50mm. Tapi bukan menjadi masalah karena 46mm lebih lebar sedikit saja, bagi sebagian orang lebih mudah untuk mengkomposisikan foto.

Xiaomi 15TFoto: Enche Tjin
Xiaomi 15TKanan: Crop dari foto sebelah kiri. Foto: Enche Tjin

Dibandingkan Xiaomi 15T Pro, saya merasa 15T lebih cocok untuk digunakan sehari-hari, seperti untuk foto keseharian, gaya hidup, makanan, portrait, sedangkan 15T Pro lebih untuk penggemar fotografi yang lebih serius, dan traveler yang akan senang dengan lensa telefoto-nya, yang dapat membuat yang jauh lebih dekat.

Jarak fokal 46mm lebih fleksibel untuk digunakan sehari-hari daripada lensa telefoto 115mm di 15T Pro, terutama untuk digunakan sehari-hari dan lifestyle, tapi lensa ini punya keterbatasan, karena tidak dilengkapi dengan image stabilizer dan image sensor Light Fusion. Oleh sebab itu, untuk kondisi gelap, saya lebih cenderung memilih menggunakan lensa lebar 1x nya. Lensa ini juga tidak bisa fokus terlalu dekat. Saat memotret subjek dekat seperti makanan dan detail, Xiaomi akan otomatis mengganti kamera ke kamera utama dan melakukan in-sensor cropping.

Foto Potrait dengan Xiaomi 15T

Xiaomi 15TKanan: Crop dari foto sebelah kiri. Foto: Enche Tjin

Xiaomi 15TKanan: Crop dari foto sebelah kiri. Foto: Enche Tjin

Untuk foto portrait di kondisi cahaya yang cukup, misalnya outdoor, hasilnya sangat baik, efek beautify memuluskan wajah secara otomatis dan mode portrait membuat latar belakang blur, memisahkan subjek dengan backgroundnya. Untuk seleksi rambut saya melihat hasilnya ada peningkatan dari generasi sebelumnya, walaupun belum seratus persen sempurna. Hasil gambarnya kontras dan detail, memberikan kesan yang lebih tiga dimensional.

Xiaomi 15TKanan: Crop dari foto sebelah kiri. Foto: Enche Tjin

Untuk kondisi gelap misalnya malam hari atau di dalam ruangan, detail gambar menurun karena proses noise reduction, tapi secara umum, warna dan tonal masih terlihat baik asal tidak diperbesar 100%.

Xiaomi 15TXiaomi 15T Foto: Enche Tjin

Xiaomi 15TFoto: Enche Tjin

Xiaomi 15TDi kondisi gelap, Xiaomi 15T akan mengaktifkan kamera utama dan melakukan digital cropping 2x. Foto: Enche Tjin

Xiaomi 15T menggunakan prosesor Mediatek Dimensity 8400, kurang lebih setara Snapdragon 8 gen2. Prosesor sekelas ini dua tahun yang lalu digunakan di kamera kelas atas di atas Rp10 jutaan, di tahun 2025 ini, kita bisa mendapatkannya dengan harga mulai dari Rp6 jutaan.

Hanya saja jika dibandingkan dengan yang 15T Pro yang menggunakan prosesor Dimensity 9400+, prosesor di Xiaomi 15T ini kalah kelas, terasa saat memotret foto berturut-turut dengan cepat, ponsel butuh waktu untuk memproses foto, gak langsung jadi bagus. Lalu untuk foto di kondisi gelap ada sedikit lag/jeda.

Processor Dimensity 8400 ini mampu merekam video yang berkualitas 4K 30p dan 60p, tapi tidak 120p. Saat syuting video, ada sedikit cropping atau penyempitan perspektif dibandingkan dengan mode fotografi.

Xiaomi 15TKanan: Detail makanan tertangkap dengan baik dengan lensa optik 2x zoom. Foto: Enche Tjin

Kesimpulan

Xiaomi 15T merupakan ponsel dengan harga Rp 6-7 jutaan yang solid dan sangat bersaing. Layar dan desain materialnya premium, konfigurasi kameranya tidak memiliki lensa telefoto yang jauh, tapi lensa optik ~46mm f/1.9 sangat baik menangkap detail, pemrosesan gambar dan mode portraitnya sangat baik terutama di kondisi cahaya yang cukup. Ponsel ini cocok bagi yang ingin mendapatkan ponsel dengan spek premium dan kamera yang fleksibel untuk sehari-hari dengan harga yang terjangkau.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Xiaomi 15T, Rasakan Lensa Leica dalam Genggaman "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
Berita Terkait