Review Kamera Nikon Zf, Desain Retro yang Serba Bisa
Hide Ads

Review Kamera Nikon Zf, Desain Retro yang Serba Bisa

Enche Tjin - detikInet
Sabtu, 21 Okt 2023 21:30 WIB
Review Kamera Nikon Zf
Foto: Dok. Enche tjin
Jakarta -

Nikon Zf ini adalah kamera mirrorless full frame dengan resolusi 24.5MP. Sebelumnya Nikon punya beberapa tipe kamera full frame, diantaranya Z5 sampai Z9. Tapi Zf ini unik karena memiliki desain seperti kamera film. Di bagian atas kamera terdapat dial untuk mengubah shutter, ISO dan kompensasi eksposur.

Desainnya menyerupai kamera Nikon FM2 dari tahun 1980-an yang ikonik. Bahan dial dan top plate kamera dari logam jadi terkesan kokoh.

Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf. Foto: Dok. Enche tjin
Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf Foto: Dok. Enche tjin

Meskipun seperti kamera vintage/jadul, tapi Zf memiliki beberapa fitur baru yang tidak dimiliki kamera Nikon Z atau kamera merk lain. Pertama ia punya beberapa picture control baru seperti deep tone dan flat monochrome yang bisa diakses cepat dengan memutar tuas di bawah shutter dial atau bisa juga melalui i-menu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf Foto: Dok. Enche tjin

Deep tone monochrome membuat B&W yang nuansanya lebih gelap dan detailnya lebih menonjol, sedangkan flat monochrome membuat monochrome yang terasa lebih lembut dan ringan. Ada juga rich tone portrait, yang membuat portrait lebih kontras dan warnanya lebih kaya terutama di bagian yang gelap/shadow. Ketiga preset baru ini menurut saya cocok banget untuk kamera bergaya retro ini.

Selain itu, profile gambar atau istilah Nikon picture control & creative picture control nya sebenarnya banyak dan dapat diaplikasikan untuk foto dan video, tinggal di sesuaikan aja sama subjek, pemandangan atau mood yang kita inginkan.

ADVERTISEMENT
Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf Foto: Dok. Enche tjin

Untuk handling menurut saya kamera ini cukup berat untuk tangan orang Asia yang relatif kecil seperti saya, tapi Zf ini terkesan lebih kokoh dari Nikon Zfc, kamera yang dirilis Nikon dua tahun yang lalu. Jadi kita tidak bisa dapatin keduanya, kalau ingin kamera yang kokoh, pasti agak berat, dan kalau mau ringan bahan kameranya sebagian besar dari plastik yang ringkih.

Oleh sebab itu kalau kita pasang lensa panjangnya Nikon, menurut saya kita perlu banget grip tambahan yang dibuat oleh Smallrig.

Fotografer berpengalaman biasanya suka mengubah fungsi tombol dan menu sesuai kebutuhan dan kebiasaan mereka, di Zf ini juga bisa, ada beberapa tombol di body yang bisa dikustomisasi dan ring atau tombol di lensa juga bisa kita ubah fungsinya melalui menu.

Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf Foto: Dok. Enche tjin

Dari fisiknya, kamera ini terlihat fokus ke foto, tapi spesifikasi videonya oke juga. Kamera ini bisa rekam video 4K 60p dalam APS-C/Super 35mm crop, atau 4k 30p, bisa 10 bit, N-Log juga tersedia.

Kinerja autofokus buat foto dan video menurut saya sudah oke banget, low light juga masih jitu, dengan lensa f/1.2 ini kondisi malam yang gelap masih tetap bisa deteksi subjek dan fokus di mata.

Kamera ini bisa mendeteksi berbagai subjek, seperti orang, hewan, kendaraan, dan pesawat terbang. untuk animal belum ada pembagian lagi seperti kucing atau burung.

VR atau vibration reduction/istilah stabilization-nya Nikon performanya oke juga. Stabilizer-nya punya rating s/d 8 stop. Pertama kali di Nikon Zf, kita bisa link stabilizernya ke focus point jadi yang difokuskan akan diprioritaskan supaya stabil, tidak di tengah saja seperti image stabilizer konvensional.

Saya telah mencoba dengan lensa 40mm f/2 dan mendapatkan hasil yang tajam secara konsisten di 1 detik saat menggunakan lensa 40mm f/2. Menurut saya ini hasil yang sangat bagus.

Kinerja foto berturut-turut sampai mode continuous normal dengan mechanical shutter sekitar 8fps, kalau CH+ bisa 14fps, bisa pre-release capture juga 30fps tapi ada pembatasan seperti autofokus dan shutternya electronic.

Review Kamera Nikon ZfReview Kamera Nikon Zf Foto: Dok. Enche tjin

Kualitas gambar ISO tinggi menurut saya cukup baik juga, saya tidak ragu menggunakan ISO 1600, dan kalau di push ke puluhan ribu bisa juga, karena Nikon menyediakan pilihan sampai ISO 64000 untuk mode normal dan di atas itu sudah tergolong high alias untuk darurat saja.

Review Kamera Nikon ZfContoh Rich tone Portrait. Foto: Dok. Enche tjin
Review Kamera Nikon ZfContoh Deep Tone Monochrome. Foto: Dok. Enche tjin
Review Kamera Nikon ZfContoh Deep Tone Monochrome Foto: Dok. Enche tjin
Review Kamera Nikon ZfLS / Landscape Picture control. Foto: Dok. Enche tjin

Penggemar portrait juga akan senang karena ada beberapa pilihan yang akan membantu, misalnya ada pilihan soften skin, portrait impression balance dan picture control portrait dan rich tone portrait.

Yang suka gambar SOOC (Straight out of the camera) harus utak utik ini sampai ketemu settingan yang pas dengan selera.

Kalau merasa 24 megapixel kurang, ada mekanisme pixel shift yang cukup simple juga, kamera akan memanfaatkan stabilizer di body untuk menggerakan sensor 1 pixel ke segala arah sambil memotret, kemudian hasilnya akan digabungkan untuk membuat kualitas foto yang lebih baik.

4 foto untuk warna yang lebih bagus, 8 untuk warna dan mengurangi noise, 16 untuk resolusi 96MP dan warna yang bagus, dan 32 untuk resolusi tinggi, warna yang bagus dan noise yang rendah.

Sayangnya setiap foto yang dibuat berbentuk RAW dan harus diproses terlebih dahulu di software Nikon untuk digabungkan menjadi satu file.

Nikon Zf juga ramah dengan pengguna lensa manual fokus, dan menghidupkan AF/MF subject detection di menu, maka saat kamera mendeteksi mata wajah dan dia akan memperbesar langsung ke daerah mata dan wajah, jadi mempersingkat waktu untuk manual fokus.

Idealnya jika kita menggunakan lensa manual fokus yang memiliki kontak elektronik seperti beberapa lensa Voigtlander untuk kamera Nikon Z, sehingga ada komunikasi antara kamera dan lensanya.

Dengan harga sekitar Rp 35 juta, menurut saya Nikon menjual kamera dengan harga yang lebih murah dari perkiraan. Sebagai patokannya, Nikon Df, kamera DSLR full frame yang dirilis tahun 2013 itu harganya USD 2750 sedangkan Zf hanya USD 2000 padahal memiliki teknologi yang jauh lebih canggih.

Kamera ini tergolong kamera serba bisa, cocok untuk digunakan untuk hobi atau profesional, di luar ruangan ataupun di dalam ruangan. Terlepas dari kesan desain retronya, fotografer yang senang bercerita lewat video juga dapat memanfaatkan fitur video Zf ini yang cukup canggih dan lengkap.

Sebagai kamera utama, kamera ini siap, tapi untuk pengguna kamera Nikon lainnya yang membutuhkan kamera cadangan, menurut saya Zf juga sangat siap.




(jsn/jsn)