Filosofi Batis adalah lensa-lensa berkualitas tinggi tidak harus selalu besar dan berat & harus praktis digunakan baik di dalam atau diluar ruangan.
Berbeda dengan lensa-lensa Zeiss pada umumnya, Zeiss Batis adalah satu-satunya keluarga lensa Zeiss yang memiliki fungsi autofokus dan memiliki LED panel digital penunjuk jarak fokus dan ruang tajam. Dari fisiknya, desain lensa-lensa Batis lebih condong ke gaya futuristik daripada klasik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
Dibandingkan tren dua-tiga tahun terakhir, sebagian besar pabrikan lensa berlomba membuat lensa berkualitas tinggi dengan bukaan sangat besar, diantara f/2 dan f/1.8. Zeiss memutuskan untuk membuat bukaan maksimal f/2.8 untuk lensa Batis 135mm ini. Alasannya terkait dengan konsep Batis yang mengedepankan portabilitas.
Dibandingkan dengan lensa fix 135mm untuk DSLR ataupun mirrorless, Batis 135mm terasa lebih ringan. Berat Batis 135mm adalah 614 gram dan panjang 12 cm tanpa hood. Meskipun ringan, Batis ini sudah weathersealed, jadi fotografer tidak perlu kuatir untuk memotret di cuaca buruk seperti hujan.
Keunikan lain Batis adalah punya optical stabilization di lensa yang sangat membantu saat memotret di kondisi kurang cahaya. Dengan optical stabilization di lensa, saya bisa memotret subjek diam dengan tajam di shutter speed 1/8 detik secara konsisten.
Zeiss Batis sepenuhnya compatible dengan sistem autofokus Sony, termasuk face & eye detection. Dalam pengujian saya, autofokus Batis ini sangat baik untuk subjek diam maupun bergerak.
Kualitas gambar Batis ini sudah sangat tajam di f/2.8, dan depth of field sangat tipis terutama saat subjek foto relatif dekat. Jika kita foto jenis head & shoulder, ruang tajam hanya sekitar 3 cm. Misalnya kita fokus di mata kiri, mata kanannya mungkin sudah tidak tajam.
Hanya saja saat kita memotret model satu badan atau dari jarak jauh, latar belakang terlihat tidak semulus jika mengunakan lensa berbukaan satu koma.
Seperti lensa Zeiss pada umumnya, hasil gambar lensa Batis sangat tajam dan kontras, bagian yang blur lembut dan tidak ada chromatic abberation akibat desain APO membuat kesan gambar yang sangat jelas / bening.
Meski dirancang untuk kamera bersensor full frame Sony seperti seri A7 dan A9, tapi lensa Batis juga dapat dipasang dan digunakan di kamera bersensor APS-C seperti seri A6000-an. Saat dipasang di seri A6000-an, ada crop factor 1.5X menjadikan sudut pandang menyerupai 200mm, ideal untuk foto pertunjukan, olahraga atau satwa liar.
Saya berkesempatan memasang lensa ini ke kamera Sony A7III untuk memotret di beberapa kesempatan, salah satunya di pasar lama Tangerang
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Batis 135mm memberikan hasil gambar yang tajam dan kontras di berbagai kondisi cahaya termasuk dalam kondisi backlit. Ukurannya yang tidak terlalu besar sebagai lensa telefoto tidak terlalu menarik perhatian saat memotret di ruang publik seperti di kelenteng dan pasar.
Hasil foto portrait di studio dengan perpaduan cahaya flash, LED dan cahaya matahari :
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Dalam setting studio portrait, Zeiss Batis juga menghasilkan foto yang mengagumkan, detail tertangkap dengan baik dan autofokus sangat cepat dan akurat, momen ekspresi jarang bisa terlewat saat memotret dengan lensa ini.
Kelebihan Zeiss Batis 135mm
- Kinerja autofokus cepat
- Optical Stabilization
- Lebih ringan dari lensa fix 135mm pada umumnya
- OLED panel
- APO, tidak ada Chromatic abberation
- Kualitas gambar sangat baik
- Weathersealed
Kelemahan Zeiss Batis 135mm
- Bukaan f/2.8, termasuk kecil untuk lensa fix
- Jarak fokus terdekat hanya 87 cm, Zeiss 135mm f/2 bisa lebih dekat (80 cm)
Sekilas dari spesifikasi, Batis 135mm mungkin kurang menarik karena ada lensa dengan jarak fokal serupa dengan bukaan yang lebih besar, tapi dengan membatasi bukaan ke f/2.8. Zeiss dapat membuat lensa dengan fisik yang relatif ringan, lebih sesuai untuk traveling atau foto outdoor. Dengan demikian fotografer dapat memotret saat traveling atau outdoor tanpa merasa keberatan dan cepat capai.
(jsn/krs)