Canon 77D, DSLR Pemula Berteknologi Canggih
Hide Ads

Review Produk

Canon 77D, DSLR Pemula Berteknologi Canggih

Enche Tjin - detikInet
Kamis, 31 Agu 2017 11:54 WIB
Foto: Dok. Enche Tjin
Jakarta - Kamera Canon 77D adalah kamera DSLR pemula dengan teknologi mutakhir yaitu sensor APS-C 24MP, Dual Pixel AF, WiFi dan body dengan tombol dan tuas yang cukup lengkap. Kamera ini dirancang untuk pehobi fotografi yang cukup berpengalaman tapi ingin bodi kamera yang tidak terlalu besar dan berat.

Canon 77D punya layar sentuh yang bisa diputar, punya layar tambahan diatas kamera, punya dua roda kendali, punya port untuk mikrofon external, dan built-in flash.

Foto: Dok. Enche Tjin


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain persamaan tersebut, Canon 77D juga memiliki peningkatan dari pendahulunya, kamera Canon 760D antara lain kinerja kamera lebih cepat, sistem autofokus 45 titik serupa dengan kamera profesional Canon 7D mk II, teknologi Dual Pixel AF saat live view, kecepatan foto berturut-turut 6 foto per detik dibanding 4.8 detik, kapasitas buffer saat memotret RAW 23 dibanding 6, kapasitas baterai lebih besar (600 foto dibanding 400 foto), punya bluetooth dan digital stabilizer saat merekam video.

Bersama 77D, Canon juga memiliki lensa baru yaitu 18-55mm f/4-5.6 IS STM. Lensa ini memiliki ukuran fisik yang lebih pendek (hanya 6.1 cm) daripada lensa 18-55mm f/3.5-5.6 IS II (7.1 cm) tapi bukaan maksimal di rentang fokus 18mm menjadi lebih kecil (f/3.5 dibandingkan f/4) tapi kualitas hasil foto antara kedua lensa ini mirip.

Canon 77D, DSLR Pemula Berteknologi CanggihFoto: Dok. Enche Tjin


Di lensa kit yang baru ini, bagian belakangnya ada kaca proteksi supaya debu tidak mudah masuk ke dalam elemen-elemen lensa saat zooming atau saat mengganti lensa.

Saat memotret dengan kamera ini, saya menyukai grip/pegangannya yang nyaman dan dalam, tombol dan tuas pengaturan cukup lengkap dan punya layar sentuh. Kualitas gambar cukup baik dalam merekam detail asal tidak mengunakan ISO yang terlalu tinggi.

Jika dipasang dengan lensa yang lebih bagus seperti Canon EF 70-300mm IS USM II, kualitas foto lebih baik dalam segi ketajaman, kontras dan kecepatan autofokusnya.

Kualitas gambar

Kualitas gambar yang dihasilkan 77D mirip dengan 760D dan 800D karena mengunakan prosesor dan sensor 24MP yang sama. Menurut pengujian saya dilapangan, kualitas gambar cukup baik di kondisi terang maupun gelap dari ISO 100-800. Di ISO 1600-3200, detail gambar mulai menurun dan muncul noise tapi masih bisa diterima untuk ditampilkan di layar dan cetak foto ukuran A2 atau lebih kecil.

Dynamic range, kemampuan image sensor menangkap dan membedakan antara terang-gelap, lebih baik daripada sensor 18MP atau 20MP, dan menurut saya sudah cukup baik untuk fotografi sehari-hari tapi belum sempurna. Jika bagian gelap dalam foto diterangkan terlalu banyak maka akan muncul noise.

Antarmuka

Desain antarmuka dan menu Canon 77D mirip dengan kamera DSLR Canon lainnya sehingga memudahkan bagi yang pernah mengunakan kamera DSLR. Touchscreen bisa digunakan dan membantu navigasi baik autofokus, setting kamera, menu implementasinya bagus dan sensitif.

Kinerja

Kecepatan autofokus dan reaksi Canon 77D cukup cepat untuk berbagai jenis fotografi dari pemandangan sampai fotografi aksi. Untuk foto berturut-turut kecepatan kamera 77D hampir sama dengan kamera semiprofesional yaitu 6 foto per detik. Buffer (nafas) 77D untuk foto RAW adalah 23 foto, dan untuk JPG adalah 167 foto, setelah buffer penuh, kamera sedikit melambat dan memerlukan sekitar 4-8 detik bagi kamera untuk memproses dan menulis foto ke dalam memory card. Kinerja ini sangat baik untuk kamera kelas pemula.

Saat merekam foto raw berturut-turut, kita perlu menunggu sekitar dua detik untuk meninjau gambar, sedikit mengganggu untuk foto sport. untuk foto JPG tidak masalah. Saat live view (memotret dengan layar monitor LCD), autofokus kontinyu cukup baik, tapi kinerja foto berturut-turut agak lambat dan suara hentakan cermin agak mengganggu. Kecepatan auto fokus dan foto berturut-turut saat live view tidak secepat saat memotret melalui jendela bidik sehingga cocoknya hanya untuk subjek yang bergerak tidak terlalu cepat.

Fitur Video

77D dapat merekam video full hd atau 1080p 60fps dengan bit rate 60 MBps. 77D punya mic input, tapi tidak punya headphone jack untuk memonitor audio. Video dilengkapi dengan built in electronic stabilization, tidak sempurna karena sebagian dari layar akan terpotong.

Merekam video dengan 77D cukup mudah karena bisa memanfaatkan layar sentuh yang dapat diputar dan teknologi autofokus dual pixel yang cepat. Tapi secara keseluruhan kualitas video 77D cukup baik , tapi bukan yang terbaik dibandingkan pesaingnya tapi cukup untuk membuat video amatir atau vlogging.

Kesimpulan

Canon 77D merupakan kamera DSLR yang dirancang untuk penggemar fotografi yang menginginkan kamera yang tidak terlalu besar dan memberatkan, tapi ingin kinerja dan kualitas gambar mendekati kamera DSLR Canon profesional.

Keuntungan utama sistem kamera DSLR adalah jumlah lensa dan aksesoris yang berlimpah. Tapi jika ingin sistem kamera yang lebih ringkas dengan kualitas gambar yang mirip, Canon EOS M6 atau M100 akan lebih cocok.

Kelebihan Canon 77D

  • Processor baru meningkatkan kinerja kamera
  • Sistem autofokus "pro" 45 titik
  • Digital IS saat merekam video
  • Layar touchscreen yang sensitif dan responsif
  • Punya dua roda kendali
  • Punya layar LCD tambahan
  • Punya mic port
  • Built-in bluetooth dan wifi
  • Tidak seberat kamera DSLR semi-pro (540 gram)
  • Pegangan(grip) dalam
  • Ilustrasi layar memudahkan pemula

Kekurangan

  • Auto ISO basic tidak ada minimum shutter
  • Pilihan ISO 1 stop, bukan 1/3 stop untuk pengaturan yang lebih presisi
  • Tidak bisa mengubah temperatur warna dalam Kelvin
  • Tidak bisa merekam video 4K
  • Tidak ada AF-microadjustment
  • Tidak punya headphone jack
  • Jendela bidik optik agak kecil dan cakupan tidak 100%

ISO 100, f/8, 1/250 detik, 28mm Langsung dari kamera, rumput dan rumah di bagian kanan gelap, tapi karena foto ini jenis RAW, saya bisa menerangkan kembali via software, tapi detail agak menurun dan muncul noise.ISO 100, f/8, 1/250 detik, 28mm Langsung dari kamera, rumput dan rumah di bagian kanan gelap, tapi karena foto ini jenis RAW, saya bisa menerangkan kembali via software, tapi detail agak menurun dan muncul noise. (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 100, f/4.5, 1/400 detik, 27mmISO 100, f/4.5, 1/400 detik, 27mm. (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 100, f/8.0, 1/640 detik, 55mmISO 100, f/8.0, 1/640 detik, 55mm. (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 100, f/8.0. 1/320 detik, 20mm Foto ini mengunakan picture profil Landscape, sehingga warnanya lebih pekat (saturated).ISO 100, f/8.0. 1/320 detik, 20mm Foto ini mengunakan picture profil Landscape, sehingga warnanya lebih pekat (saturated). (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 100, f/5.6, 1/80 detik, 49mm Foto ini mengunakan picture profil Landscape, sehingga warnanya lebih pekat (saturated).ISO 100, f/5.6, 1/80 detik, 49mm Foto ini mengunakan picture profil Landscape, sehingga warnanya lebih pekat (saturated). (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 2500, f/7.1, 1/1000 detik Foto ini dibuat dengan lensa 70-300mm IS USM IIISO 2500, f/7.1, 1/1000 detik Foto ini dibuat dengan lensa 70-300mm IS USM II. (Foto: Dok. Enche Tjin)

ISO 1600, f/6.3, 1/1000 detik Foto ini dibuat dengan lensa 70-300mm IS USM IIISO 1600, f/6.3, 1/1000 detik Foto ini dibuat dengan lensa 70-300mm IS USM II. (Foto: Dok. Enche Tjin)



*) Enche Tjin aktif dalam menulis dan menyelenggarakan kursus kilat serta tur fotografi, Enche juga menerima jasa fotografi terutama event dan portrait. Ia pun terafiliasi dengan infofotografi. (/asj)