Di Jepang, kamera digital pernah dianggap sebagai kebutuhan rumah tangga. Namun kondisi ini telah berubah dalam beberapa tahun terakhir di mana smartphone memainkan peran pentingnya di sini.
Menurut survei yang dilakukan oleh Kantor Kabinet Jepang pada akhir tahun 2023, hanya 48,6% rumah tangga di negara itu yang memiliki kamera digital. Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2004, persentase turun di bawah 50%.
Kabarnya, kamera saku adalah yang paling menderita. Representasi grafis di bawah ini menunjukkan tingkat adopsi kamera digital yang menurun di Jepang selama bertahun-tahun, dibandingkan dengan adopsi smartphone yang terus meningkat.
Selama bertahun-tahun, evolusi sistem kamera smartphone, dipadukan dengan kemudahan akses ke internet dan kemampuan untuk berbagi gambar pada media sosial, telah menggeser pilihan orang untuk memenuhi kebutuhan penggambaran mereka.
Selain itu, trik fotografi komputasi smartphone juga memudahkan pengguna untuk mengambil foto yang bagus tanpa banyak bersusah payah. Elemen yang paling mencolok dalam smartphone flagship terbaru seperti Xiaomi 14 Ultra atau Oppo Find X7 Ultra adalah sistem kameranya.
Selain itu, kualitas gambar yang superior yang ditangkap oleh kamera khusus sering kali membutuhkan mata yang terlatih untuk menyadarinya sebagaimana dilansir detiKINET dari Gizmochina.
Penurunan adopsi kamera digital di Jepang juga telah dikonfirmasi oleh Asosiasi Produk Kamera dan Imaging Internasional Jepang (CIPA). Menurut data, pengapalan telah turun dari 11,11 juta unit pada tahun 2008 menjadi 910.000 unit saat ini.
Selain memengaruhi produsen kamera, hal ini juga memengaruhi daya saing negara ini secara keseluruhan dalam bidang ini. Industri peralatan rumah tangga Jepang juga menghadapi persaingan.
Menurut Asosiasi Peralatan Rumah Tangga di negara itu, produksi barang di Jepang terus menurun selama satu dekade terakhir, dari 7,7 triliun yen pada tahun 2000 menjadi 3,8 triliun yen pada tahun 2022.
Nilai impor peralatan perekaman dan pemutaran video di negara ini dilaporkan telah melebihi nilai ekspor. Secara khusus, pada tahun 2023, neraca perdagangan menunjukkan bahwa Jepang mengimpor 72,5 miliar yen lebih banyak peralatan ini daripada yang diekspor.
Simak Video "Video Gol Demi Gol Jepang Bikin Indonesia Kocar-kacir"
(jsn/afr)