Oktober lalu, Xiaomi resmi meluncurkan Xiaomi 13T di Indonesia. Kehadiran ini ditunggu-tunggu karena banyak penggemar Xiaomi-Leica yang sebenarnya sudah menunggu-nunggu sejak Xiaomi 12S Ultra yang kameranya bermerk Leica untuk hadir di Indonesia.
Dan akhirnya dukungan kamera merk Leica di ponsel Xiaomi pun terjawab yang dihadirkan pada smartphone terbarunya Xiaomi 13T. Pertanyaannya adalah apakah kamera Xiaomi 13T dapat menghasilkan foto yang setara atau bahkan melebihi kamera Leica seperti Leica Q dan SL?
Untuk menjawab hal tersebut saya membawa Xiaomi 13T dan kamera Leica Q dalam trip saya ke Tiongkok, tepatnya ke Jiuzhaigou yang pemandangannya Indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya menggunakan mode Leica Vibrant yang saya rasa cocok untuk pemandangan alam warna warni dan berusaha memotret bersama kamera Leica Q2 dalam waktu dan tempat yang mendekati.
Dari segi detail dan ketajaman, Kalau kita lihat di monitor yang besar atau perbesar, hasil foto Leica Q2 terlihat lebih tajam.
Dari segi warna, menurut ingatan saya hasil foto Leica Q lebih alami seperti yang saya lihat. Warna dari kamera ponsel Xiaomi terdapat perubahan/shift warna-warna tertentu, seperti langit biru sedikit keunguan/magenta.
![]() |
![]() |
Warna merah misalnya daun-daun musim gugur warnanya sepertinya agak pudar dan warnanya lebih ke arah magenta, tidak seperti warna hasil Leica Q2 yang warna merahnya lebih murni. Untuk warna hijau seperti warna air di Xiaomi agak sedikit lebih ke arah kebiruan.
Sepulang saya dari Jiuzhaigou saya mencoba Xiaomi ini untuk foto portrait, kali ini dengan mode Portrait dan Leica Authentic.
Hasil fotonya memberikan tonal dan warnanya yang agak unik, secara umum hasil foto Xiaomi 13T dengan Leica Authentic tidak pekat warnanya, lebih kontras dan sedikit vinyet atau gelap di ujung-ujung fotonya.
![]() |
![]() |
Dengan mode portrait kita bisa mengatur background blur untuk meniru efek lensa berbukaan besar. Dari pengamatan saya, background blur kadang tidak rapi terutama di bagian rambut. Bagian tubuh secara keseluruhan tajam atau depth-nya lebih luas daripada dengan kamera dan lensa Leica.
![]() |
Perbedaan yang cukup signifikan saya temukan saat memotret dengan cahaya dari belakang, penggunaan kamera menghasilkan hasil foto yang lebih tajam daripada kamera ponsel.
Dari hasil foto yang dihasilkan, saya bisa menyimpulkan kalau kita lihat sekilas foto pemandangan di layar monitor yang kecil seperti ponsel, perbedaan kualitas antara keduanya tidak terlihat. Hanya saat ditampilkan di monitor besar dan berkualitas tinggi, kita dapat melihat perbedaan kualitas detail dan warna.
Perbedaan lain adalah foto dengan ponsel biasanya ketajaman dan warnanya sudah matang, siap untuk disajikan ke media sosial atau dibagikan, sedangkan file gambar di kamera akan lebih optimal jika kita ubah tonal gelap terangnya dalam tahap post-processing. Saat proses itulah kita bisa mendapatkan detail dan warna yang lebih optimal.
(jsn/jsn)