Sebuah laporan terbaru mengungkapkan informasi menarik terkait tren terbaru dari berbagai produsen smartphone. Perusahaan-perusahaan smartphone tersebut menawarkan perangkat mereka dengan sensor kamera yang lebih sedikit.

Laporan ini diungkapkan oleh Omdia sebuah perusahaan berbasis riset pasar, mereka mengatakan bahwa OEM sekarang beralih ke sensor gambar beresolusi lebih tinggi untuk modul kamera belakang yang sekarang menampung lebih sedikit kamera.

Dilansir detiKINET dari Gizmochina, alasan utama untuk pergeseran ini dilaporkan karena kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung yang telah mempengaruhi berbagai industri di seluruh dunia.

Pada kuartal ketiga tahun ini, pengiriman smartphone dengan konfigurasi tiga kamera naik ke tingkat yang sama seperti model dengan konfigurasi empat kamera. Segmen tiga kamera mendapat dorongan karena bahkan ponsel entry level berbiaya rendah di bawah USD 150 atau sekitar Rp 2,2 juta mengalami peningkatan tingkat adopsi untuk beberapa sensor kamera di bagian belakang.

Sementara itu, pangsa pasar untuk perangkat dengan empat kamera mengalami penurunan, tertinggal dari ponsel tiga kamera. Menariknya, pangsa pasar kamera ganda yang sempat menurun untuk beberapa waktu juga mengalami peningkatan selama periode yang sama.

Jusy Hong, Senior Research Manager Omdia mengatakan bahwa tren ini muncul karena perusahaan berupaya mengurangi biaya terkait kamera yang disebabkan oleh kekurangan semikonduktor yang terus berlanjut.

Jusy juga menambahkan bahwa berbagai merek ponsel juga mengurangi jumlah kamera di model kelas menengah dari empat menjadi tiga.

Sampai sekarang, kamera dengan resolusi 48 MP menyumbang 25% dari seluruh pangsa pasar di Q3 2021, sementara sensor beresolusi 64 MP dan 108 MP masing-masing naik menjadi 19% dan 5%.