Selama tahun 2015, GoPro mengalami penurunan pemasukan sebanyak USD 57 juta, yang disebabkan oleh stok kamera berlebih yang tak laku serta teknologi yang sudah ketinggalan zaman.
Jadi, per bulan April mendatang, lini kamera GoPro yang masih dijual hanyalah Hero4 Black, Hero4 Silver dan Hero4 Session. Kamera selain tiga jenis tersebut akan dihentikan produksi dan penjualannya, termasuk GoPro yang paling murah, yaitu Hero GoPro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merosotnya kondisi keuangan GoPro ini pun diikuti dengan lengsernya Jack Lazar dari posisinya sebagai chief financial officer (CFO), posisi yang ia tempati selama 2 tahun ke belakang. Bulan Maret mendatang, Lazar akan digantikan oleh Brain McGee, yang sebelumnya adalah VP business operations Qualcomm.
GoPro mungkin nantinya akan bergantung pada Hero5, yang sudah dikonfirmasi kehadirannya oleh CEO GoPro Nicholas Woodman. Ia memastikan bahwa kamera aksi anyar itu akan dirilis pada tahun 2016 ini.
Mereka juga akan merilis drone bernama Karma, yang diharapkan akan muncul pada tahun 2016. Karma diperkirakan akan punya kemampuan merekam video beresolusi 4K.
Tak cuma itu, Woodman juga menyadari bahwa pihaknya perlu meningkatkan kinerja software kamera. "Kami sadar kebutuhan untuk mengembangkan solusi software yang membuat konsumen kami lebih mudah untuk mengakses konten dari kamera GoPro," ujar Woodman. (asj/ash)