Kesuksesan Ikea menghasilkan bisnis miliaran dolar AS di mancanegara tentu tak terjadi begitu saja. Ada peran serta sebuah buku katalog produk yang berhasil merayu pelanggan untuk terus memperbarui perabot rumah tangga setiap tahunnya.
Katalog Ikea 2016 sendiri telah rilis baru-baru ini di awal September. Gambar sampulnya berupa sarapan pagi yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Sederhana tetapi memantik inspirasi. Siapakah fotografer di balik katalog Ikea yang selalu ditunggu saban tahun itu?
Adalah Andrea Papini, fotografer asal Italia yang menjepret cover katalog Ikea 2016. Sampulnya bercerita anak kecil yang dibuatkan sarapan oleh ayahnya. Banyak yang mengira foto ini mewakili gambaran keluarga single parent (orangtua tunggal) karena sang ibu tidak terlihat di gambar. Namun menurut Papini, justru keduanya sedang membuat sarapan untuk sang bunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pun menyiapkan konsep untuk menjadi cover. Semua orang akan melihat gambar sampul tersebut saat memegang katalog di tangan mereka. Itu akan menjadi pemandangan dimana-mana yang nyaman, cozy," ucap fotografer yang mengandalkan kamera medium format Hasselblad dalam pemotretan katalog Ikea.
Untuk mewujudkan momen tersebut, Andrea Papini tidak bekerja sendiri. Dia menjadi bagian dari teamwork yang melibatkan para ahli interior, art director Zara Blomqvsit, Project Leader Maria Berge, Global Catalogue Manager Johan Wickmark, hingga Strategic Planner Murton Kundholm. Juga para model, tenaga riset, penata lampu dan stylist.
Tim tersebut merancang citra produk untuk ditampilkan dalam lembaran foto. Tak sekedar foto displai dan benda mati semata melainkan foto-foto yang melibatkan emosi, merangkum kebersamaan, membangun komunikasi ruang, tren interior, dan narasi sehari-hari. Papini dituntut untuk menerjemahkan dengan kekuatan gambar dari soal teknis, tata pencahayaan, komposisi foto hingga ide dan semangat sebuah cerita.
"Jadi setiap kali menuju studio, saya mencoba menenangkan diri. Saya seperti punya mantra di kepala saya dan berpikir bahwa yang dibutuhkan itu gambar. Just a picture," ucap Papini mencoba membuat rumus sederhana di kepalanya.
Saat ini, katalog Ikea 2016 dicetak hingga 219 juta eksemplar atau kira-kira 54 kali oplah majalah National Geographic (NG) dalam sekali penerbitan. Dari jumlah itu, katalog Ikea diterjemahkan ke dalam 34 bahasa dan disebar ke 49 negara dalam 71 format cetak yang tidak sama.
"Sebab, kita ingin memahami keinginan nyata dan apa yang dibutuhkan oleh setiap orang. Pada akhirnya, kita ingin memahami bagaimana mimpi menyambangi rumah mereka," kata Strategic Planner Murton Kundholm.
Dengan kuantitas dan kualitas yang demikian besar, tidak ada salahnya untuk angkat topi bagi Andrea Papini. Karena tanpa disadari, kereatifitas memotretnya begitu berpengaruh baik langsung atau tidak.
Papini turut mengubah persepsi tentang arti sebuah rumah. Bukan sekedar tempat istirahat atau melakukan aktivitas bersama. Melainkan, seperti judul cover tersebut, turut memberi nilai-nilai kehidupan paling berharga dari sesuatu yang dianggap biasa saja. Yang bagi sebagian masyarakat Jakarta, sarapan bersama sudah sulit dilakukan karena aktivitas pagi yang padat.
"Banyak yang harus dilakukan, banyak yang harus dipikirkan. Di sini, setiap orang dan setiap mata akan memperhatikanmu. Tetapi saya menyukainya," pungkas Papini.