@amrazing, Selebgram yang Lihai Bersilat Kata
Hide Ads

@amrazing, Selebgram yang Lihai Bersilat Kata

Ari Saputra - detikInet
Selasa, 18 Agu 2015 07:46 WIB
Alexander Thian pemilik akun @amrazing saat ditemui detikINET. (Ari Saputra/detikINET)
Jakarta - Siang hari panas di sebuah perempatan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Seorang perempuan tuna netra memanggul kerupuk dan menenteng pengeras suara. Ia berjualan, ia hendak menyeberang.

Dan di saat bersamaan, seorang pria di dalam mobil melihat adegan itu. Tanpa banyak pikir, pengendara tersebut langsung menghentikan mobil dan mencoba membantu penjual kerupuk melintas.

"Saya tersentuh. Kemudian saya meminta izin memotretnya dan saya cerita foto itu lewat instagram," cetus Alexander Thian, selebgram dan selebtwit pemilik akun @amrazing yang menolong penjual kerupuk tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan followers @amrazing pun ikut tergerak. Ada perasaan iba atau tegar melihat foto portrait bergaya komedi sekaligus melankolis khas reality show. Foto yang menurut pemiliknya menjadi salah satu yang terbaik, tidak sekadar secara kuantitas 'likes' melainkan emosi yang dilibatkan. "Jumlah likesnya hampir 4.000. Karena caption-nya, ceritanya," kata Lexy, begitu dia minta dipanggil.

Ditemui detikINET di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, @amrazing terlihat lelah. Kantung mata menghitam tidak bisa disembunyikan meski sudah terhalang frame kacamata. Beberapa SMS dan telepon untuk konfirmasi di pagi hari tidak berbalas, nyaris menggagalkan wawancara. Baru pukul 12.00 WIB ia menyahut. "Maaf agak terlambat, saya baru tidur pukul 5 subuh," ucap Lexy.



Penjual kerupuk di akun Instragram @amrazing. (Foto: Alexander Thian)

Maklum, dia baru menyelesaikan novel terbarunya 'Somewhere Only We Know' yang akan rilis awal September dan sedang proses pre order lewat akun Instagramnya. 1.000 pemesan pertama ia kirim disertai kartu pos dan tandatangan asli. Juga stempel embose yang khusus diperoleh dari sahabatnya di Tiongkok.

Tidak heran, bagaimana keritingnya jari Alex harus menandatangani kartu pos sebanyak itu tanpa harus kehilangan mutu dan mood. "Untuk followers saya yang sudah me-likes foto aku di Instagram. Foto terbanyak di-like, dicetak menjadi kartu pos," ucapnya.

Memberi tanda mata yang ringan dan sederhana itu menjadi salah satu alasan bagi para followers @amrazing untuk betah bahkan terus bertambah. Di Instagram, dia telah mengumpulkan tidak kurang dari 55.000 followers. Sementara di twitter jumlahnya 10 kali lipat !

Bagi kalangan biasa dan bukan artis, jumlah itu bisa dibilang tidak sedikit. Apalagi Lexy mengumpulkan dalam waktu yang tidak lama, kurang dari 2 tahun sejak serius bermain Instagram. Bahkan ia tergolong mulai dari nol untuk urusan memotret sebelum belajar dari teman-temannya. Juga ditambah dengan memperhatikan foto-foto karya fotografer profesional.

Lama kelamaan, ia mulai pintar membaca momen dan cahaya sehingga berani bercerita dalam medium visual, bukan hanya kata-kata di Twitter. Rahasianya, kata Alex, konsistensi memotret apapun alatnya. Sejak menjepret dengan Blackberry Bold, iPhone 4s hingga saat ini, iPhone 6 Plus dan kamera mirrorless Fuji X-E2.

"Kalau menurut aku konsistensi. Konsistesi tema membuat orang untuk follow. (Selebihnya) rajin-rajin menjalin networking dengan yang punya folllower banyak," tukasnya.

Selain itu, caption foto Instagram sangat membantu menghidupkan gambar yang ia jepret. Dapat berupa cerita behind the scene atau emosi pribadi. Tak jarang mengutip dialog film atau apapun yang gokil, nyeleneh, nakal, guyonan kekinian hingga pesan bijak dan motivasi.

Ia memberi contoh saat dijamu di hotel mewah di Bali dengan sewa kamar Rp 11 juta semalam. Tetapi dia memilih tidur-tiduran di helipad berteman langit malam dan beralas rumput yang tidak seempuk kasur di kamar. Kontras dan bikin gregetan.

"Jadi aku membawa pembacaku untuk mari sama-sama jalan sama gue, dan loe akan melihat hasil yang seperti ini hasilnya (menunjuk foto milky way-red)," ucap Alex yang rajin menghapus komentar spam atau iklan di akun instagramnya.



Langit Bali yang dipenuhi bintang Milky Way. (Foto: Alexander Thian)

Tak bisa dipungkiri, dia memanfaatkan kepintarannya mengolah kata-kata untuk caption Instagram selain kreatifitasnya memotret. Maklum, dia sudah jago bersilat kata sejak ia bermain friendster, blog, multiply, Twitter dan penulis skenario sinetron. Untuk yang terakhir, terpaksa ia tinggalkan karena terlampau banyak tekanan dan kompromi sehingga tidak bisa menulis sesuai passion dan karakter pribadinya.

Pun begitu, ada pantangan yang harus dilakukan yakni menghindari foto narsis dengan berlebihan. Sebab, dengan setengah bercanda, ia beralasan takut ditinggal para followernya di Instagram.

"Aku merasa malu posting muka sendiri. Karena aku pengennya orang mengenalku bukan karena fisik tetapi karena karya. Nanti kalau di unfollow gimana, hahaha," tandas penyuka traveling yang sudah berkunjung ke berbagai destinasi bergengsi di Eropa, Asia dan Indonesia.

Tidak berhenti di situ. Saat ini, dia tengah membangun jejaring sosial di Periscope. Aplikasi yang tengah naik daun tersebut memungkinkan siapa saja menjadi reporter dan melaporkan peristiwa atau apapun. Kelebihannya, mendorong Alex dan siapapun untuk belajar public speaking. Tantangannya, harus dalam koneksi internet yang cepat.

"Aku lihat ke depan Periscope bakalan booming. Dengan Persicope aku belajar reportase dan public speaking. Tapi sinyalnya harus kenceng, ini monster banget," pungkas pria bertato Phoenix ini.

Penasaran dengan sosok dan cerewetnya Lexy? Bisa dicek akun @amrazing di twitter, instagram atau periscope dia.



Gadis berkimono saat pesta sakura di Jepang. (Foto: Alexander Thian)

(Ari/ash)
Berita Terkait