Sepak Terjang 'Bayi' USD 1 Miliar Bernama Instagram
Hide Ads

Kaleidoskop Teknologi

Sepak Terjang 'Bayi' USD 1 Miliar Bernama Instagram

- detikInet
Selasa, 18 Des 2012 12:10 WIB
Sepak Terjang Bayi USD 1 Miliar Bernama Instagram
CEO Kevin Systrom
Jakarta - Berawal dari tim kecil berisi 4 orang, Instragram yang didirikan di tahun 2010 meroket menjadi aplikasi foto yang paling banyak diperbincangkan, hingga saat ini.

'Bayi' yang akhirnya dibeli Facebook dengan harga sangat tinggi ini makin agresif di tengah membanjirnya aplikasi-aplikasi foto baru. "Jika kamu memiliki ide, mulailah hari ini. Tak ada waktu yang lebih baik dibanding sekarang," ujar co-founder dan CEO Instagram Kevin Systrom kepada Mashable.

Kata-kata Systrom terbukti dengan kesuksesan produk garapannya. Setelah 2 tahun berdiri, aplikasi yang menawarkan filter foto dan proses sharing ini telah mencatat berbagai prestasi, khususnya di tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya bisa dibilang, tahun 2012 adalah tahun yang sibuk bagi Instagram dengan adanya peristiwa-peristiwa berikut:


Instagram (Akhirnya) Sambangi Android

Instagram mengawali kisah mencengangkan di tahun 2012 dengan keputusan pihak pengembang untuk menghadirkannya bagi sistem operasi Android.

Ya, sebelumnya aplikasi foto ini hanya hadir di piranti iOS. Tak ayal, sebagian pengguna 'lama' meluncurkan kekecewaannya saat itu karena menganggap dengan keputusan tersebut, level eksklusivitas Instagram berkurang.

Di lain sisi, Instagram disambut baik oleh pengguna piranti Android. Tak sampai sebulan, Instagram untuk Android sudah didownload sebanyak 10 juta kali.

Sang Raksasa Jejaring pun Terpikat

Meski baru berumur 2 tahun, geliat Instagram mampu memikat sang raksasa situs jejaring Facebook. Tak berselang lama setelah hadir di Android, Facebook mengakuisisi aplikasi 'hot' tersebut.

Ini adalah salah satu aksi pengakuisisan terbesar di jagad teknologi pada tahun 2012. Lewat pencaplokan itu, 13 karyawan Instagram diboyong ke markas Facebook.

Menanggapi kekhawatiran pengguna setia Instagram, Facebook berjanji akan tetap menjadikan Instagram sebagai sebuah aplikasi yang independen.

Untuk dicatat, meski sebenarnya nilai pengakuisisian tersebut awalnya sebesar USD 1 miliar (USD 300 juta dalam bentuk cash dan sisanya dalam bentuk saham), namun dikarenakan nilai saham Facebook anjlok, kesepakatan tersebut turun menjadi USD 715 juta. Pembelian ini rampung di bulan Agustus.

Topan Sandy 'Menerjang' Instagram

Catatan perjalanan Instagram masih gemilang setelah diakuisisi Facebook. Meski banyak bermunculan aplikasi foto yang tak kalah apiknya, namun Instagram tetap memiliki pesona sendiri bagi pecintanya.

Di era digital yang juga diwarnai lahirnya berbagai media sharing, Instagram turut menunjukkan perannya sebagai media penyebar informasi.

Saat bencana alam topan Sandy yang menerjang Amerika beberapa saat lalu, tercatat foto yang diupload dengan hashtag Sandy hampir mencapai 800.000 foto. Ini, belum termasuk jika digabungkan dengan hashtag Frankenstorm dan hashtag terkait lainnya.

Mashable melaporkan jika semua foto itu digabung, maka bisa dijumpai sebanyak 1,3 juta foto yang masuk. "Sandy mungkin menjadi kejadian tunggal terbesar yang dicapture di Instagram," ujar Kevin Systrom.

Foto Instagram Nampang di Cover Time

Majalah sekaliber Time menjadikan foto Instagram sebagai sampul depan? Wow!

Ada cerita di balik pemilihan cover tersebut. Kala itu, Time merekrut 5 fotografer: Michael Christopher Brown, Benjamin Lowy, Ed Kashi, Andrew Quilty serta Stephen Wilkes dan meminta mereka mengambil foto badai dan menguploadnya ke feed Instagram milik Time.

Director of Photography Kira Pollack mengatakan, mereka memakai Instagram karena menilai itu cara tercepat untuk menyampaikan konten ke pembaca.

"Selama bertahun-tahun, saya bekerja dengan kamera digital yang 'bongsor' dan selalu memikirkan sisi teknis dari mengeset shutter speed dan aperture, hingga mengedit dan melakukan tone di layar komputer. Beberapa tahun terakhir ini, saya menemukan bahwa iPhone saya pun memungkinan mengambil scene tanpa merasa bahwa saya sedang bekerja," ujar Benjamin Lowy.

Foto Lowy terpilih menjadi salah satu dari 3 cover Time yang diterbitkan. Dengan aksi tersebut, tak bisa dipungkiri Instagram membuktikan posisinya di dunia fotografi.

Instagram Jaga Jarak dengan Twitter

Setelah bertahun-tahun hubungan Instagram dan Twitter adem ayem, aplikasi foto ini memutuskan untuk jaga jarak dengan sang situs mikroblogging populer tersebut.

Beberapa hari yang lalu, Instagram menarik dukungannya pada Twitter card. Dampaknya adalah, pengguna Twitter tak bisa melihat foto Instagram lagi di layanan ini.

Pengguna Instagram masih bisa membagi fotonya ke Twitter, namun yang muncul hanya berupa link. Meksi begitu, jika user memakai Twitter client, seperti TweetDeck, foto tersebut masih bisa ditilik.

Tujuan dari penarikkan support itu adalah, mewajibkan mereka yang ingin melihat foto Instagram, untuk menyambangi situs mereka langsung dan bukannya lewat situs lain.

Facebook dan Twitter adalah rival abadi sehingga tak mengherankan jika hal tersebut terjadi.

Bahkan baru-baru ini, terkuak laporan bahwa sebelum menerima lamaran Facebook, Instagram sempat tergoda rayuan Twitter yang akan memilikinya dengan nilai USD 525 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Namun tawaran tersebut batal karena Facebook menelikung dengan harga yang lebih tinggi.

Di bulan yang sama, Instagram melakukan update dan menghadirkan filter baru di iOS dan Android. Lalu bagaimana dengan tahun 2013 nanti? Kita tunggu saja apa sepak terjang Instagram berikutnya.
Halaman 2 dari 6
(sha/ash)
Berita Terkait