Bikin Melotot! Foto Ibu Kota Dunia Sebelum Modern, Termasuk Jakarta

Bangkok, Thailand, tahun 1860-an. Di bawah Raja Mongkut pada pertengahan abad ke-19, Bangkok membuka diri terhadap perdagangan dan modernisasi Barat. Selama masa ini, fotografer John Thomson mengabadikan gambar Sungai Chao Phraya ini dari Wat Arun, bersama dengan banyak foto lain yang menampilkan kota, keluarga kerajaan, dan upacara budaya. Catatan-catatan berharga tentang Bangkok ini merupakan bagian dari koleksi 700 negatif kaca asli yang diambil pada masa itu. Foto: Boredpanda

Seoul, Korea Selatan, 1890-1923. Seoul bertransformasi dari ibu kota Joseon tradisional menjadi kota yang lebih modern selama tiga dekade tersebut. Meskipun pengaruh Jepang dan Barat semakin menguat pada masa itu, ibu kota ini tetap mempertahankan tradisi Korea, dengan perjalanan ke sungai-sungai seperti Cheonggyecheon untuk mencuci dan mengambil air menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Foto ini, yang diambil antara akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, menangkap semangat kota pada masa itu. Foto: Boredpanda

Berlin, Jerman, 1856. Berlin mengalami transformasi dan ekspansi yang pesat pada abad ke-19. Foto kota ini, yang diambil pada tahun 1856, menampilkan gudang senjata Zeughaus, bangunan tertua di Unter den Linden Boulevard. Fotografer Leopold Ahrendts mengambil foto bersejarah bangunan yang kemudian menjadi museum militer Prusia dan akhirnya, Museum Sejarah Jerman yang kita kenal sekarang. Foto: Boredpanda

Kyiv, Ukraina, 1852, Berkat pembangunan Jembatan Nicholas, jalur kereta api, dan akses penuh ke Sungai Dnieper, Kyiv muncul sebagai pusat perdagangan dan transportasi utama pada abad ke-19. Foto ini, yang diambil oleh Roger Fenton pada tahun 1852, menampilkan Gereja St. Andrew yang terletak di atas Lereng Andriivs'kyi, sebuah landmark penting di kota tersebut. Kini, bangunan tersebut menjadi museum yang didedikasikan untuk warisan budaya Kyiv. Foto: Boredpanda

Singapura, tahun 1900-an. Pada awal abad ke-20, Singapura mengalami pertumbuhan komersial yang substansial. Foto di sini adalah Commercial Square, yang kemudian dikenal sebagai Raffles Place, yang merupakan pusat perdagangan dan perniagaan ibu kota. Dianggap sebagai distrik keuangan kota, alun-alun ini dipenuhi dengan toko serba ada, bank, dan rumah dagang. Meskipun kawasan ini telah banyak berubah selama 180 tahun keberadaannya, kawasan ini tetap menjadi pusat bisnis Singapura. Foto: Boredpanda

Canberra, Australia, 1913. Berbeda dengan kota-kota lain dalam daftar ini yang telah menjadi ibu kota sejak sebelum abad ke-20, Canberra baru menjadi kota metropolitan Australia pada tahun 1913, ketika fondasinya diletakkan dan namanya resmi diresmikan. Foto ini, yang diambil pada tahun yang sama, menunjukkan lanskap pedesaan yang luas sebelum pembangunan dimulai dan juga mencakup beberapa tanda yang menunjukkan lokasi yang direncanakan oleh para surveyor untuk membangun setiap landmark di kota tersebut. Foto: Boredpanda

Wellington, Selandia Baru, 1880. Foto abad ke-19 dari pabrik tepung yang terbengkalai di Ngarai Ngāūranga ini mendokumentasikan dampak kolonialisme terhadap hutan asli di Pulau Utara bagian bawah Selandia Baru. Mungkin tidak mengherankan bahwa hutan yang rusak yang terekam di latar belakang foto ini merupakan akibat dari jembatan, bangunan, dan pagar yang didirikan di permukiman tersebut pada masa itu Foto: Boredpanda

Paris, Prancis, 1838. Abad ke-19 merupakan periode perubahan budaya dan industri yang pesat di Paris. Pada masa itu, pelopor fotografi Louis Daguerre mengabadikan gambar Boulevard du Temple di pusat kota Paris ini pada tahun 1838. Sebelum foto yang menampilkan dua pria ini diambil, waktu pencahayaan yang lama mencegah objek bergerak terekam, menjadikannya gambar pertama yang menampilkan manusia. Foto: Boredpanda

Tokyo, Jepang, tahun 1870-an. Pada awal era Meiji, Tokyo mulai mengalami modernisasi, dan pengaruh Barat mulai bermunculan di sebagian besar wilayah kota. Meskipun pembangunannya pesat pada masa itu, foto bersejarah yang diambil dari Gunung Atago oleh fotografer Austria Raimund von Stillfried ini berhasil menangkap masa lalu ibu kota di era Edo, yang ditandai dengan rumah-rumah kayu dan jalan-jalan sempit. Foto: Boredpanda

Kairo, Mesir, 1839. Abad ke-19 merupakan periode perubahan bagi Kairo di bawah pemerintahan Muhammad Ali Pasha. Meskipun merupakan salinan daguerreotype asli Piramida Agung Khufu yang telah hilang, versi ukiran ini masih memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa Giza pada abad ke-19. Diambil pada tahun 1839 oleh Horace Vernet dan Frédéric Goupil-Fesquet, foto ini merupakan foto pertama yang diketahui dari salah satu landmark paling terkenal di dunia. Foto: Boredpanda

New Delhi, India, tahun 1920-an. Foto pembangunan Rumah Raja Muda (sekarang Rashtrapati Bhavan) di New Delhi ini diambil pada tahun 1920-an ketika India masih di bawah kekuasaan Inggris. Difoto oleh Arthur Gordon Shoosmith, foto ini menangkap transformasi kota dari la Foto: Boredpanda

Abu Dhabi, UEA, tahun 1960-an. Sebelum Abu Dhabi berkembang menjadi ibu kota modern yang kita kenal sekarang, kota ini merupakan kota pesisir yang tenang dikelilingi hamparan gurun yang luas. Foto di sini adalah Qasr Al Hosn, kediaman utama keluarga penguasa sekaligus pusat politik dan pemerintahan kota sejak akhir abad ke-18. Dikenal sebagai bangunan batu tertua di Abu Dhabi, istana ini kini menjadi landmark bersejarah. Foto: Boredpanda

Jakarta, Indonesia, 1860-1900. Di bawah pemerintahan kolonial Belanda pada akhir abad ke-19, Jakarta (Batavia) merupakan pelabuhan dan pusat penting bagi Indonesia. Foto lomba perahu lokal di kanal ibu kota ini kemungkinan besar diambil pada akhir abad ke-19, ketika kota tersebut sedang berkembang pesat berkat ekonomi ekspor dan infrastrukturnya yang terus berkembang. Foto: Boredpanda

Beijing, Tiongkok, 1860. Pada tahun 1860, Beijing berada di pusat Perang Candu Kedua, konflik sengit antara Inggris, Prancis, dan Tiongkok. Felice Beato, salah satu fotografer perang pertama di dunia, hadir di sana untuk mengabadikan sisa-sisa pertempuran, seringkali memilih untuk menciptakan pemandangan yang mencerminkan perspektif Eropa. Foto Benteng Taku ini merupakan bagian dari album Beato yang mendokumentasikan perang tersebut. Foto: Boredpanda

Hanoi, Vietnam, 1890. Foto ini menunjukkan pintu masuk kuil Quan Thanh di sebelah Danau Barat di Hanoi. Foto bersejarah ini diambil pada tahun 1896, sekitar masa ketika ibu kota tersebut menjadi pusat kolonial Prancis. Meskipun banyak jalan dan bangunan Hanoi didesain ulang selama era ini, kuil ini terpelihara dengan baik dan luar biasanya masih terlihat hampir sama hingga saat ini, lebih dari seabad kemudian. Foto: Boredpanda

Roma, Italia, 1842. Abad ke-19 merupakan periode transformasi bagi Roma, dan fotografer, cendekiawan, dan seniman Joseph-Philibert Girault de Prangey yang mengabadikan kota tersebut pada masa itu. Saat menjelajahi Italia pada tahun 1842, ia mengambil foto Pons Aemilius Roma ini, yang juga dikenal sebagai Jembatan Patah, yang diakui sebagai foto Roma tertua yang masih ada. Kini, jembatan tersebut hanya memiliki satu lengkungan. Foto: Boredpanda

London, Inggris Raya, 1839. Berkat Revolusi Industri, London menjadi kota terbesar di dunia pada abad ke-19. Dikenal sebagai salah satu foto pertama ibu kota, yang diambil oleh fotografer Prancis Monsieur de St Croix pada tahun 1839, foto ini menampilkan Royal Banqueting House dan patung berkuda Charles I di Charing Cross. Foto: Boredpanda

Washington DC, Amerika Serikat, 1846. Pada tahun 1846, Washington masih merupakan ibu kota yang sedang berkembang, dengan penduduk yang jarang dan banyak bangunan yang sedang dibangun. Foto ini adalah foto Gedung Capitol AS tertua yang diketahui, diambil oleh John Plumbe pada tahun 1846, yang menampilkan kubah kayu pendek asli bangunan tersebut yang dirancang oleh Charles Bulfinch. Beberapa tahun setelah foto ini diambil, kubah besi menjulang yang kita kenal sekarang dibangun. Foto: Boredpanda