Jakarta - Deretan kisah sejarah ini bikin kita terkejut. Mulai dari jasad manusia digiling jadi bubuk makanan, wabah menari hingga manusia meninggal tapi melahirkan.
FotoINET
15 Fakta Sejarah Mengerikan, Bisa Bikin Susah Tidur

Pada tahun 20-an, sebuah pabrik perusahaan di Amerika Serikat mempekerjakan wanita untuk mengecat jam tangan. Pekerjaan ini pada saat itu didambakan dan bergensi bagi para wanita.
Namun rupanya cat yang digunakan mengandung zat radium yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Sifatnya yang dapat menyala dalam gelap membuatnya populer untuk digunakan dalam cat. Karena tidak tahu dampak dari zat tersebut para karyawan pabrik ini bahkan terkadang bermain-main dari mengecat kulit, gigi, dan kuku mereka untuk bersenang-senang. Bertahun-tahun kemudian, sebagian besar pekerja menderita penyakit yang berhubungan dengan radiasi yang mengerikan seperti gigi yang membusuk hingga tulang yang remuk. (Foto: Buzzfeed)

Pada abad ke-18, seorang wanita benar-benar meyakinkan para dokter bahwa dia melahirkan kelinci. Adalah Mary Toft yanbg dilaporkan telah melahirkan hingga sembilan ekor makhluk berbulu itu sekaligus!
Para dokter yakin bahwa dia mengatakan yang sebenarnya sampai mereka menemukan potongan-potongan jagung di dalam perut salah satu kelinci, yang membuktikan bahwa kelinci itu tidak berkembang di dalam rahim Toft. Ternyata dia telah memasukkan kelinci-kelinci itu secara manual untuk membuat 'persalinan' terlihat serealistis mungkin. (Foto: Buzzfeed)

Pada tahun 1980-an dipercaya bahwa bayi berusia di bawah usia 15 bulan tidak dapat merasakan sakit sehingga sering kali operasi dilakukan tanpa anestesi. Dokter akan menggunakan pelemas otot yang memiliki efek lumpuh untuk menghentikan gerakan bayi.
Ini berarti bahwa meskipun mereka tidak dapat bergerak atau menangis saat dioperasi, mereka masih dapat melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu yang dilakukan pada mereka. (Foto: Buzzfeed)

Pada abad ke-13, Jenghis Khan, Mantan Khan Agung Kekaisaran Mongol, membunuh begitu banyak petani sehingga tingkat karbon dioksida di atmosfer berkurang secara signifikan.
Selama 21 tahun masa pemerintahannya, pasukan destruktif Jenghis Khan bertanggung jawab atas kematian hingga 40 juta orang. Meskipun niatnya melakukan pembantaian sama sekali tidak murni, namun karena tidak ada yang tersisa untuk bertani di lahan milik para petani, lahan tersebut akhirnya dibiarkan tumbuh kembali menjadi hutan penyerap karbon.
Diperkirakan 700 juta ton karbon terhapus dari atmosfer, jumlah yang sama dengan jumlah karbon dioksida yang dihasilkan dalam setahun melalui konsumsi bensin global! (Foto: Buzzfeed)

Pada tahun 1930-an di London, para orang tua biasanya menggantung bayi mereka di kandang di luar jendela. Hal ini karena kebanyakan orang di London tinggal di apartemen yang sempit, pasokan udara segar secara teratur yang dianggap penting untuk perkembangan bayi sulit didapat.
Alat-alat ini dirancang agar bayi masih bisa mendapatkan manfaat dari udara segar dan sinar matahari meskipun tidak memiliki taman untuk bermain di luar dengan aman. (Foto: Buzzfeed)

Pada tahun 1518, kota Strasbourg dilanda 'wabah menari' di mana orang-orang menari tak terkendali selama berhari-hari. Wabah ini dimulai dari seorang wanita yang menari solo selama beberapa hari, sebelum akhirnya semakin banyak orang yang terjangkit.
Para dokter menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh darah yang terlalu panas, dan merekomendasikan agar mereka yang terkena wabah terus bergoyang untuk mengusir demam. Musisi bahkan dipanggil dan sebuah panggung didirikan di pusat kota untuk memberikan lebih banyak ruang bagi para 'penari'. Meskipun ide ini mungkin tampak lucu pada awalnya, kebanyakan dari mereka terus menari sampai mereka jatuh pingsan, dan beberapa meninggal karena kelelahan, serangan jantung, atau stroke. (Foto: Buzzfeed)

Seorang wanita dari abad ke-7 melahirkan setelah dia sudah meninggal. Para arkeolog menemukan jasad sang ibu dalam posisi telungkup menunjukkan penguburan yang disengaja dengan kerangka janin di antara kedua kakinya, dan hanya kaki bayi yang masih berada di dalam tubuhnya.
Hanya ada sedikit kasus lain yang terjadi sepanjang sejarah. Ini disebut kelahiran peti mati, dan dapat terjadi ketika mayat hamil melepaskan gas saat membusuk yang mendorong janin yang belum lahir keluar. (Foto: Buzzfeed)

Pada abad ke-18, orang dikubur hidup-hidup dianggap hal yang lebih umum. Pada saat itu, tingkat kematian sangat tinggi sehingga dokter tidak selalu hadir untuk memastikan bahwa pasien benar-benar sudah meninggal, sehingga para saksi mata sering kali menganggap kurangnya pernapasan atau denyut nadi sebagai konfirmasi yang cukup.
Masalahnya menjadi sangat buruk sehingga orang-orang mulai mengambil tindakan tambahan untuk memastikan mayat tersebut sudah mati sebelum menguburkannya, termasuk berteriak di telinga mereka, menancapkan jarum di bawah kuku kaki, dan mencambuk mereka.
Di Jerman, mereka melangkah lebih jauh dan mendirikan 'rumah sakit untuk orang mati' untuk mengamati proses pembusukan sebelum mayat dikuburkan. Beberapa di antaranya masih ada hingga tahun 1950-an! (Foto: Buzzfeed)

Seekor harimau membunuh sekitar 436 orang di Nepal dan daerah Kuamon di India pada pergantian abad ke-20. Meskipun jarang sekali harimau menyerang manusia - apalagi memakannya - diyakini bahwa seiring berjalannya waktu, 'Harimau Champawat' menjadi tergantung pada daging manusia untuk bertahan hidup.
Ketika habitat alaminya berupa padang rumput dan hutan dihancurkan untuk membuka lahan untuk kayu dan lahan pertanian, dan hewan-hewan lebih kecil bermigrasi atau menjadi langka karena perburuan liar, tampaknya tidak ada pilihan lain selain menyerang desa-desa di dekatnya untuk mendapatkan makanan. Kekuasaannya yang penuh teror berlangsung selama hampir satu dekade hingga akhirnya ia terbunuh pada tahun 1907. (Foto: Buzzfeed)

Pada abad ke-19, seorang wanita dihukum gantung karena membunuh anak-anak yang ia janjikan untuk dijaga. Minnie Dean mengambil bayi-bayi yang tidak diinginkan untuk mendapatkan uang, dan banyak dari mereka yang jatuh sakit dan meninggal, atau menghilang secara misterius.
Para penyelidik akhirnya menyimpulkan bahwa dia telah membunuh anak-anak yang diasuhnya - bahkan ada dugaan bahwa dia telah membuang jasad mereka di dalam kotak topi. Dia adalah satu-satunya wanita yang dijatuhi hukuman mati di Selandia Baru. (Foto: Buzzfeed)

Pada tahun 1800-an, banyak sekali gigi palsu yang dibuat dengan menggunakan gigi para tentara yang sudah mati. Gigi palsu merupakan hal yang cukup penting di kalangan kelas atas pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Biasanya diet tinggi gula yang dikombinasikan dengan upaya awal pemutihan gigi yang mengikis enamel gigi dan bukannya mencerahkannya membuat kondisi gigi mereka sangat buruk.
Cara termudah dan paling menguntungkan untuk mendapatkan gigi manusia untuk gigi palsu adalah dengan mengambilnya dari orang yang sudah meninggal, dan medan perang di Waterloo menghadirkan ribuan tentara yang baru saja terbunuh yang giginya diambil. (Foto: Buzzfeed)

Tahun 1922, satu keluarga dibunuh di lahan pertanian mereka dalam keadaan yang sangat misterius - pembunuhnya tidak pernah ditemukan. Dikenal sebagai 'Pembunuhan Hinterkaifeck', kasus aneh ini terjadi setelah lima anggota keluarga Gruber dan pembantunya dibunuh di rumah mereka oleh benda yang tampak seperti beliung.
Pada hari-hari menjelang pembunuhan, ada jejak kaki di salju yang mengarah dari hutan ke rumah tetapi tidak kembali, satu set kunci rumah hilang, dan pembantu sebelumnya yakin bahwa rumah itu berhantu karena suara-suara aneh yang datang dari loteng. Kejadian-kejadian mencurigakan ini mungkin menunjukkan bahwa pelaku tinggal di dalam rumah. (Foto: Buzzfeed)

Di Inggris pada zaman Victoria, orang-orang biasa mengambil foto kerabat mereka yang telah meninggal dalam posisi yang mirip dengan aslinya untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.
Karena fotografi masih sangat baru dan mahal pada saat itu, ini sering kali merupakan satu-satunya kesempatan seseorang untuk difoto - terutama untuk anak-anak dan bayi. Kadang-kadang mata bahkan dilukiskan pada foto setelah foto tersebut dikembangkan, untuk memberikan tampilan yang lebih 'hidup' pada subjek. (Foto: Buzzfeed)

Antara tahun 70-an dan 90-an, pembunuh berantai Dennis Rader akan menunggu di rumah korbannya untuk memastikan bahwa mereka berada dalam kondisi yang paling rentan sebelum membunuh mereka.
Rader memberi julukan 'pembunuh BTK' pada dirinya sendiri - mengacu pada metodenya mengikat, menyiksa, dan kemudian membunuh korbannya. Menunggu di rumah korbannya - terkadang di dalam lemari - dan mengambil cinderamata dari tempat kejadian perkara menjadi bagian dari modusnya. (Foto: Buzzfeed)

Jasad manusia merupakan bahan yang umum digunakan dalam pengobatan hingga abad ke-20. Jasad biasanya digiling menjadi bubuk halus yang dapat dibuat menjadi pil atau diaduk ke dalam minuman seperti cokelat panas! Orang-orang berpikir bahwa menelan bagian tubuh tertentu akan membantu menyembuhkan penyakit pada bagian tubuh tersebut, misalnya bubuk tengkorak yang dihancurkan dipercaya dapat menyembuhkan sakit kepala.
Sisa-sisa mumi sangat dihargai sebagai obat - faktanya, hanya ada sedikit mumi saat ini karena tingginya permintaan akan daging manusia pada saat itu. Foto: Buzzfeed














