Turnamen internasional The International Dota 2 edisi tahun 2019 berlangsung di Mercedes-Benz Arena Shanghai, China. Foto: Reuters
Tampak tim yang berlaga memasuki arena pertandingan. Ini adalah tim OG yang juara tahun silam dan kembali dijagokan. Foto: Reuters
Dota sejauh ini tetap salah satu game paling populer dengan pemain sangat besar. Tentu mereka ini adalah yang paling hebat. Foto: Reuters
Laga disaksikan oleh banyak penonton yang memenuhi venue. Foto: Reuters
Mereka berada di dalam semacam kotak untuk bertanding dan berjuang agar menang. Foto: Reuters
Penonton melihat dengan tegang jalannya pertandingan. Foto: Reuters
Agar lebih jelas, disediakan layar lebar. Foto: Reuters
Hadiah sangat besar diperebutkan dan akan membuat para juara kaya raya. Foto: Reuters
Mereka pun mengerahkan strategi terbaik. Juara pertama akan meraih sekitar USD 15 juta dan runner up USD 5 juta. Foto: Reuters
Jagoan-jagoan Dota 2 yang diandalkan oleh tim yang bertanding. Foto: Reuters
Para pemain ini sudah malang melintang di jagat Dota dan latihan terus tanpa lelah agar menjadi yang terbaik di dunia. Foto: Reuters
Suasana semakin menegangkan mendekati akhir pertandingan. Foto: Reuters
Tim OG yang beranggotakan Ana, Topson, Ceb, JerAx dan kapten tim, N0tail, akhirnya kembali mengangkat Aegis of Champions alias juara dunia untuk kedua kalinya setelah tahun lalu juga memenangi The International 2018. Foto: Reuters
Penonton pun merayakan kemenangan mereka. Foto: Reuters
Ini menjadi rekor baru sebuah tim jadi juara dua kali berturut-turut sepanjang sembilan tahun . Foto: Reuters
Berlangsung dalam format best of 5. OG berhasil menundukkan Liquid yang merupakan juara TI 2017 dengan skor 3-1. Di babak pertama Liquid berhasil memetik kemenangan. Ketinggalan satu angka membuat OG mengubah strategi di babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan. Foto: Reuters
Pada babak ketiga dengan menerapkan strategi yang sama, OG tampil mendominasi sehingga berhasil mencuri poin lagi. Kendati tampil dengan cukup agresif di babak keempat, Liquid tak berhasil menembus markas OG. Foto: Reuters
Menutup partai final, OG akhirnya tampil sebagai pemenang. Dengan keberhasilannya itu tim yang berasal dari Eropa ini menggondol hadiah USD 15,6 juta atau sekitar Rp 221,7 miliar. Setiap pemain diberikan hadiah tambahan masing-masing sebesar USD 3 juta atau Rp 42 miliar. Foto: Reuters
Akankah OG berhasil mempertahankan gelar jawaranya tahun depan? Kita tunggu saja, gelaran TI10 bakal berlangsung tahun depan di Stockholm, Swedia. Foto: Reuters
The International 2019 ditutup dengan meriah. Foto: Reuters