Phil Harrison selaku vice president dan general manager Google memamerkan controller itu saat memperkenalkan Stadia. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Controller ini bak jadi perwujudan Stadia yang sebenarnya tak punya bentuk -- karena bukan sebuah konsol melainkan layanan cloud gaming. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Game di Stadia pada dasarnya bisa dimainkan dengan keyboard dan mouse. Bahkan diklaim dapat pula memakai controller game Microsoft, Sony, maupun Nintendo. Tapi controller khusus ini punya sejumlahΒ daya piket untuk membuat main di Stadia jadi lebih nikmat. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images)
Google menyebut controller ini dibuat dalam usaha memastikan konektivitas langsung keΒ data centerΒ lewat Wi-Fi. Tujuannya adalah memastikan pengalaman bermain sebaik mungkin. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
ControllerΒ ini juga punya tombol cepat untuk melakukan capture, save, dan sharingΒ gameplay dengan dukungan resolusi sampai 4k. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Tombol Google AssistantΒ dan microfonΒ turut dibenamkan ke dalam controller Stadia ini. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images)
Pun demikian, lewat blog-nya Google juga menambahkan bahwa controller ini belum mendapat persetujuan yang diperlukan dariΒ Federal Communications Commission. Boleh jadi izin sudah akan keluar saat Stadia resmi meluncur, dengan estimasi itu terjadi paling cepat musim panas nanti.Β (Foto: dok. Google)