Potret Kapal Induk Nuklir Prancis Bertolak ke Asia, Mau Apa?
Hide Ads

FotoINET

Potret Kapal Induk Nuklir Prancis Bertolak ke Asia, Mau Apa?

Reuters - detikInet
Selasa, 12 Mar 2019 12:19 WIB

Jakarta - Kapal induk bertenaga nuklir milik Prancis, Charles de Gaulle, berlayar melalui laut Mediterania menuju ke Asia. Apa tujuannya?

Terlihat kapal induk Prancis satu-satunya saat ini, Charles de Gaulle, berlayar melintasi laut Mediterania. Foto: Reuters

Awak kapal Charles de Gaulle menatap pelabuhan Toulon saat meninggalkan Prancis. Foto: Reuters

Kapal Charles de Gaulle adalah andalan Prancis dan baru saja direnovasi selaam 18 bulan, selesai pada akhir tahun silam. Ia adalah satu-satunya kapal bertenagar nuklir di Eropa yang beroperasi penuh saat ini. Panjangnya 260 meter.Β  Foto: Reuters

Para pelaut memeriksa sepatu masing-masing di dalam kapal induk Charles de Gaulle. Foto: Reuters

Tampak ruang navigasi kapal diperiksa dengan seksama sebelum keberangkatan. Foto: Reuters

Pesawat Rafale yang juga buatan Prancis menjadi andalan kapal ini. Charles de Gaulle berlayar menuju Asia, tapi sebelumnya selama sebulan mereka akan terlibat dalam operasi Prancis melawan ISIS di Suriah. Foto: Reuters

Setelah beraksi di laut Mediterania itu, Charles de Gaulle dijadwalkan berlayar melalui terusan Suez menuju Singapura untuk berpartisipasi dalam event keamanan inetrnasional di sana yang bertajuk Shangri-La Dialogue. Foto: Reuters

Deretan jet Rafale di atas dek. Ia dapat mengangkut sampai 40 pesawat tempur. Foto: Reuters

Petugas sedang mengarahkan pesawat jet yang akan lepas landas di tengah lautan. Foto: Reuters

Kapal induk Charles de Gaulle termasuk tipe CATOBAR atau Catapult Assisted Take-Off Barrier Assisted Recovery. Sistem tersebut memungkinkan pesawat lepas landas dengan ditarik menggunakan ketapel uap yang tertanam pada dek kapal.Β  Foto: Reuters

Pesawat tempur yang ditampung berjenis Dassault Rafale M.Β Foto: Reuters

Rafale sendiri adalah jet jenis multirole fighter aircraft yang diproduksi Dasasault Aviation. Diterbangkan pertama kali pada tahun 1986 dan telah beberapa kali mengalami upgrade, Rafale digunakan oleh Angkatan Udara beberapa negara selain Prancis, misalnya AU mesir dan AU Qatar. Foto: Reuters

Hampir semua teknologi Rafale dirancang sendiri oleh Prancis. Pesawat tempur yang sering dibandingkan dengan Eurofighter Typhoon ini telah beroperasi di beberapa medan perang, termasuk di Afganistan, Libya, Mali, Irak dan Suriah.Β  Foto: Reuters

Petugas berlari sambil mengarahkan pesawat. Foto: Reuters

Selain pesawat tempur, ia juga membawa kapal terbang pengintai E-2C Hawkeye.Β Foto: Reuters

Kapal induk ini juga disertai beberapa kapal pelindung dalam perjalanannya, termasuk kapal selam. Foto: Reuters

(/)