Data center Facebook berlokasi di Lulea, Swedia. Bangunan ini mulai digunakan pada tahun 2013 dan merupakan data center pertama Facebook di luar Amerika Serikat.Β (Foto: Facebook)
Sebelumnya, sudah ada 4 data center raksasa Facebook, semuanya berlokasi di Amerika Serikat. Lokasi ini berada di bagian selatan Arctic CircleΒ yang dikelilingi oleh hutan dan sungai es. (Foto: Guardian)
Masifnya data elektronik yang harus disimpan dan diproses Facebook membuat peran data center ini sangat vital. Data center Facebook menyimpan informasi 2,2 miliar pengguna aktif Facebook saat ini.Β (Foto: Facebook)
Ruang utama di data center ini sangat besar, sampai-sampai para engineernya perlu skuter untuk mengitari ruangan ini.Β (Foto: Facebook)
Server yang menangani arus data di Facebook. (Foto: Facebook)
Sistem pendingin server di dalam ruangan. Sistem pendingin antara lain mengandalkan udara dingin dari luar karena letaknya yang dekat dengan kutub utara.Β (Foto: Facebook)
Dengan suhu sekitar yang sangat dingin itu, sistem pendingin data centernya bisa dibuat seminimal mungkin, sehingga listrik yang dipakai pun akan lebih sedikit. (Foto: Guardian)
Teknisi memeriksa rak rak server. (Foto: Guardian)
Komponen yang digunakan diusahakan sesederhana mungkin, agar suhunya terjaga dan mudah diperbaiki. Β (Foto: Facebook)
Salah seorang karyawan data center Facebook. (Foto: Facebook)
Jika ada hardisk yang sudah tua, maka akan dihancurkan untuk melindungi privasi pengguna. Tapi sayangnya kini data pengguna Facebook lebih dari 87 juta bocor. (Foto: Facebook)
Kipas pendingin raksasa. Foto: Guardian
Para karyawan di bagian back office. Seperti diketahui Facebook kini sedang mengalami masa krisis atas skandal kebocoran data penggunanya di berbagai berbagai dunia. (Foto: Facebook)
Termasuk Indonesia yang mencapaiΒ 1Β jutaan data pengguna Facebook bocor ke tangan perusahaan Cambridge Analytica dan diduga disalahgunakan.Β (Foto: Facebook)
Data puluhan juta pengguna Facebook itu disalahgunakan perusahaan bernama Cambridge Analytica untuk memenangkan kampanye Donald Trump. Skandal ini membuat harga saham Facebook terpangkas sampai sekitar USD 40 miliar. (Foto: Facebook)
Indonesia menjadi salah satu korbannya, maka pemerintah pun langsung bertindak. Facebook pun bisa terancam sanksi berat.Β (Foto: Guardian)