Ketika Raksasa Seluler dan Jaringan Bikin Internet Ngebut
Hide Ads

FotoINET

Ketika Raksasa Seluler dan Jaringan Bikin Internet Ngebut

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 01 Mar 2018 19:46 WIB

Jakarta - detikINET turut mengikuti peresmian CloudAIR 2.0. sebuah teknologi hasil kolaborasi Telkomsel dan Huawei's Joint Innovation Center 2.0 di gelaran MWC 2018.

Teknologi baru yang dimaksud adalah CloudAIR 2.0 adalah sebuah solusi yang merupakan hasil kolaborasi Telkomsel bersama Huawei's Joint Innovation Center 2.0 yang diresmikan di sela Mobile Word Congress (MWC) 2018, pesta akbar teknologi dunia yang tengah berlangsung di Barcelona, Spanyol. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

"Telkomsel adalah operator seluler pertama di dunia yang telah mengkomersialisasikan solusi untuk 4G LTE ini," kata President of Huawei Wireless Edward Deng dalam jumpa pers bersama seluruh media internasional termasuk detikINET yang ikut hadir di Fira Barcelona, tempat MWC 2018 berlangsung. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Selain para petinggi Huawei, seremoni pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Direktur Perencanaan & Transformasi Telkomsel Edward Ying, Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, Vice President Tech & System Telkomsel Indra Mardiatna, serta Komisaris Telkomsel Yose Rizal. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

CloudAIR 2.0 sendiri merupakan solusi canggih yang memungkinankan pembentukan ulang antarmuka udara yang membuat berbagai sumber daya seperti spektrum, power, dan kanal frekuensi, bisa diutilisasikan sesuai kebutuhan trafik. Β (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Dengan teknologi ini, Telkomsel bisa lebih efektif mengatur alokasi spektrum yang dibutuhkan untuk melayani 4G dan 2G di pita 1.800 MHz. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Sebagai contoh, jika pengguna 4G sedang banyak-banyaknya di suatu titik radio base station, maka Telkomsel bisa mengalokasikan spektrum yang lebih besar untuk 4G. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Seperti diketahui, di pita 1.800 MHz Telkomsel hanya memiliki lebar spektrum 22,5 MHz dimana 15 MHz di antaranya untuk mobile broadband 4G LTE, dan 7,5 MHz lainnya untuk 2G yang hanya bisa telepon, SMS, dan data GPRS. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

"Jika trafik sedang tinggi di 4G, Telkomsel bisa mengalokasikan, misalnya 20 MHz, khusus untuk 4G sesuai kebutuhan. Β (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Imbasnya, pengalaman pelanggan dalam hal digital lifestyle bisa jadi lebih baik," kata Indra Mardiatna saat presentasi. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Berdasarkan uji coba di jaringan Telkomsel, solusi ini telah meningkatkan pengalaman penggunaan mobile broadband di Jakarta secara signifikan. Modifikasi teknologi dalam hal spektrum telah mendongkrak kecepatan downlink LTE sebesar 116% dari 50 Mbps ke 108 Mbps. Β (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

Selain itu, modifikasi dalam hal channel telah memperbaiki jangkauan area outdoor hingga 21.4% serta peningkatan pengalaman pengguna dua hingga tiga kali lebih baik untuk penggunaan di area indoor. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

"Internet mobile broadband sudah jadi mata uang baru. Itu sebabnya, kami selalu berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi hampir 200 juta pelanggan seluler kami di Indonesia. Salah satunya dengan Joint Innovation Center bersama Huawei yang akan terus berlanjut untuk inovasi lainnya yang lebih baik lagi," pungkas Edward Ying. (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)

(/)