×
Ad

Kisah Memalukan Tokyogurl, Bintang Esports Thailand Ketahuan Curang

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 22 Des 2025 14:30 WIB
Foto: Instagram @tky.grl
Jakarta -

Warasin 'Tokyogurl' Naraphat, yang pernah dipuja sebagai salah satu pemain esports papan atas Thailand, harus melihat reputasinya hancur setelah didiskualifikasi dari SEA Games ke-33 di negaranya akibat skandal kecurangan.

Naraphat, lebih dikenal dengan nama dalam game Tokyogurl, terbukti melanggar Manual Teknis Esports yang melarang keras penggunaan software pihak ketiga tanpa izin atau modifikasi pada peralatan pertandingan. Pelanggaran tersebut terjadi dalam laga Arena of Valor (RoV) antara Thailand melawan Vietnam belum lama ini.

Tokyogurl sudah lama jadi nama besar dalam komunitas RoV Thailand. Kapten tim Jormkon Pumseenil, alias Givemeakiss, mengatakan ia dianggap luas sebagai salah satu pemain marksman dan jungle wanita terkuat di sana. Livestream dan konten TikTok-nya rutin memamerkan kemampuan tingkat tinggi, membuatnya terpilih masuk skuad nasional tanpa seleksi resmi.

Pelatih kepala Jakraphon dan beberapa rekan setimnya menyebut Tokyogurl tampak sebagai pemain terkuat di latihan pramusim. Namun, mereka mencatat ia jarang menghadiri latihan tatap muka dan lebih sering bermain bersama tim secara online.

Reputasi Tokyogurl semakin diperkuat oleh ChickenV, streamer RoV ternama Thailand yang dulu membantunya dikenal publik. "Saya pernah bermain satu lawan satu dengannya dan kalah telak," ujar ChickenV yang dikutip detikINET dari VNExpress.

"Tapi kalau dipikir kembali, sebenarnya sudah ada tanda-tanda mencurigakan. Dia selalu ditemani seseorang saat main online. Saat diajak bermain secara langsung, dia sering beralasan. Jika melihat kembali video-video lamanya, tidak ada yang menunjukkan tangan atau layar, hanya dahinya saja," cetusnya.

Kronologi Terungkapnya Kecurangan

Kecurigaan rekan setimnya memuncak saat performa Tokyogurl di atas panggung menurun drastis. Alih-alih gaya dominan yang biasa ia tunjukkan, ia hanya mencatatkan nol atau satu kill per pertandingan dengan total damage minimal. Ia berdalih demam panggung, meski sempat sesumbar di belakang panggung bahwa ia sudah percaya diri dan akan menggendong tim.

"Ini bukan sekadar hari yang buruk. Kepekaan bermain dan keterampilan mekanik tidak hilang dalam semalam. Ini adalah perbedaan level, bukan sekadar performa buruk," kata Givemeakiss.

Sebelum laga melawan Vietnam, penyelenggara menyediakan lima perangkat resmi. Tokyogurl sempat minta membawa satu ponsel ke area pribadi untuk pengaturan, namun dilarang oleh pelatih karena melanggar aturan.

Kecurigaan semakin dalam saat Tokyogurl terlihat berulang kali keluar dari layar game, tindakan yang dilarang selama pertandingan resmi. Presiden Federasi Esports Thailand (TESF), Santi Lothong, mengatakan wasit mengamati Tokyogurl berpindah layar sembunyi-sembunyi dan menutupi ponsel dengan kertas agar tidak terlihat.

"Ketika petugas memintanya menyerahkan perangkat untuk diperiksa, dia menolak," ujar Lothong. Pengawas kemudian menemukan aplikasi Discord terpasang di ponsel tersebut dengan dua akun login dan fitur berbagi layar aktif. Modus ini memungkinkan seseorang di luar arena melihat pertandingan real time dan memberi bantuan jarak jauh.

Sanksi Berat dan Bantahan

Meski bukti sudah jelas, Tokyogurl tetap membantah melakukan kesalahan. Ia berdalih akun tersebut milik pengguna sebelumnya, namun kapten tim melihat sendiri Tokyogurl masuk ke perangkat tersebut dengan akunnya.

Tindakan disipliner tegas diumumkan. Penerbit game, Garena, menjatuhkan larangan bertanding di semua kompetisi RoV, sementara tim profesionalnya, Talon Esports, langsung memutus kontraknya. Panitia penyelenggara Esports RoV juga mengeluarkan larangan bertanding seumur hidup.

Menanggapi skandal ini, Tokyogurl sempat membela diri di media sosial, "Kalau saya curang, harusnya saya menang," cetusnya. Menanggapinya, Santi Lothong menjawab dengan tajam, "Curang tapi tetap kalah itu jauh lebih memalukan."



Simak Video "Video: Bisa-bisanya Atlet E-Sports Thailand Pake Cheat di SEA Games 2025"

(fyk/hps)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork