Gedung PT Terra Drone Indonesia, yang terletak di Jakarta Pusat, mengalami kebakaran hebat. Korban yang tewas dalam kejadian ini sebanyak 22 orang. PT Terra Drone Indonesia ini diketahui dulunya bernama PT Aero Geosurvey Indonesia.
Nah pada tahun 2019, mereka mendapat pendanaan dari Terra Drone Corporation dan mengubah namanya menjadi PT Terra Drone Indonesia untuk menjadi bagian dari perusahaan penyedia jasa drone kelas dunia itu.
Di situsnya, disebutkan Terra Drone Indonesia merupakan perusahaan penyedia jasa pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk kegiatan survei udara pada aplikasi industri yang meliputi pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan dari udara. Selain itu, Terra Drone Indonesia (TDID) memberikan pelatihan & konsultasi bagi perusahaan yang memakai drone untuk operasional sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Terra Drone yang menaungi PT Terra Drone Indonesia adalah perusahaan layanan drone besar yang berbasis di Jepang. Terra Drone didirikan oleh Toru Tokushige pada tahun 2016. Sebelumnya, ia membesarkan perusahaan kendaraan listrik, Terra Motors, sebelum akhirnya mengumumkan ekspansi ke sektor drone.
Saat itu, Terra Motors harus bersaing dengan perusahaan drone sejenis namun Toru tampaknya tidak khawatir. "Tidak ada perusahaan yang kuat di sini. Memang ada beberapa perusahaan, tapi belum melakukan apa-apa. Mereka hanya sekadar menggalang dana," katanya saat itu.
Terra Drone mengembangkan software dan hardware drone, serta solusi manajemen lalu lintas sistem drone. Perusahaan ini mendorong inovasi melalui solusi berpaten pada drone, sensor, dan perangkat lunak, serta mentransformasi industri seperti minyak dan gas, konstruksi, dan pertanian. Apa inspirasi di balik pendirian Terra Drone?
"Motivasi saya adalah menciptakan inovasi teknologi baru dan memperluasnya secara global. Saat ini, saya mengelola dua perusahaan lain secara bersamaan di samping Terra Drone. Salah satunya adalah Terra Motors yang fokus pada kendaraan listrik roda dua dan sedang mempersiapkan IPO tahun 2026. Yang lainnya Terra Charge, bisnis pengisian daya kendaraan listrik (EV) yang bermula dalam Terra Motors namun tumbuh pesat dan dipisahkan menjadi entitas independen," cetus Toru belum lama ini.
"Di sektor drone, Terra Drone telah go public di Jepang pada November 2024. Salah satu solusi utama kami dalam manajemen lalu lintas sistem pesawat nirawak, yang dikembangkan oleh anak perusahaan kami Unifly, telah diterapkan di beberapa negara, termasuk Belanda, Belgia, Spanyol, dan Kanada," imbuhnya seperti dikutip detikINET dari The Energy Year, Rabu (10/12/2025).
Sistem mereka juga telah diimplementasikan di NEOM, proyek kota futuristik di Arab Saudi. "Sejak 2020, kami telah diakui sebagai salah satu perusahaan drone teratas secara global oleh Droneii, tolok ukur intelijen pasar drone komersial di seluruh dunia," klaim Toru.
Toru Tokushige diketahui memiliki seorang putri. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Toru lahir tahun 1970 di Prefektur Yamaguchi dan lulus dari Fakultas Teknik Universitas Kyushu.
Setelah bekerja di bidang perencanaan produk dan korporat di Sumitomo Marine & Fire Insurance Co., Ltd. (sekarang Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd.), Toru meraih gelar MBA dari Thunderbird School of Global Management di Arizona State University. Ia kemudian beralih menjadi investor dan memberi dukungan ke berbagai startup di Silicon Valley.
April 2010, Toru mendirikan Terra Motors Corporation, startup sepeda motor listrik yang menjadi pemimpin pasar di Jepang. Di 2016, ia mendirikan Terra Drone Corporation yang berbisnis di area teknologi drone. Adapun detail informasi mengenai keluarga dan kehidupan pribadinya dijaga privasinya dan tak disebutkan dalam profil bisnis maupun berita yang tersedia.
(fyk/fay)