Mundur satu dekade, sebagian besar warga Amerika Serikat belum pernah mendengar tentang Huawei. Kini, raksasa telekomunikasi China itu menjadi simbol betapa cepatnya China dapat mendominasi sektor teknologi strategis.
Senator Mark Warner, anggota Demokrat terkemuka di Komite Intelijen Senat, kini mengkhawatirkan perusahaan China lain yang ia prediksi menandingi Huawei dalam skala maupun dampaknya yaitu BGI. Perusahaan ini tak membangun menara seluler atau smartphone, mereka mengumpulkan DNA. "Jika Huawei itu besar, BGI akan jauh lebih besar," ujar Warner.
BGI adalah salah satu perusahaan genomika terbesar dunia. Perusahaan ini mengoperasikan laboratorium pengurutan DNA di China dan luar negeri. BGI memproses data genetik untuk rumah sakit, perusahaan farmasi, dan peneliti di puluhan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan ini berawal sebagai entitas penelitian di Beijing, Beijing Genomics Institute, yang berhubungan erat dengan proyek genom nasional China. Kemudian mereka berekspansi menjadi raksasa komersial global, menjual pengurutan DNA, tes pralahir, pemindaian kanker, dan analisis genetik populasi skala besar.
Melalui anak perusahaannya, BGI beroperasi di AS, Eropa, dan Jepang. Di beberapa negara, mereka membantu membangun basis data genetik nasional dan sistem pengujian pandemi.
Pejabat intelijen AS yakin jejak global tersebut memberi BGI akses ke salah satu koleksi data genetik terbesar di Bumi. Parlemen memperingatkan data genetik tak sekadar informasi medis. Dalam skala besar, data ini menjadi aset strategis yang yang dapat mengungkap asal-usul leluhur, ciri fisik, risiko penyakit, dan hubungan keluarga. Dikaitkan dengan AI, data tersebut juga dapat digunakan untuk pengawasan, pelacakan, dan penelitian biologis jangka panjang.
Warner mendesak ada fokus lebih besar pada BGI. "Mereka menyedot data DNA. Tingkat eksperimen pada manusia dan pencurian kekayaan intelektual ini, kita semua harus mengkhawatirkannya," cetusnya. Penyelidik Kongres sebelumnya memperingatkan BGI mempertahankan hubungan erat dengan Partai Komunis dan militer China
Ketakutan akan 'tentara super'
Salah satu ketakutan terbesar terkait BGI adalah kemungkinan adanya pasukan tentara yang ditingkatkan secara genetik atau tentara super. Pejabat AS mengklaim bahwa China telah mengeksplorasi peningkatan kinerja manusia dan bioteknologi militer. "Itu mengerikan," kata Warner.
Warner menggambarkan China negara besar dan pesaing hebat dan sebagai mantan eksekutif telekomunikasi, ia mengatakan apa yang mampu dilakukan Huawei, memproduksi produk bagus dengan harga murah sebelum AS dan pesaing Barat siap, adalah sebuah peringatan. Kisah BGI terlihat sangat mirip dan meresahkan bagi Warner.
Huawei mengalahkan perusahaan Barat dalam skala dan biaya dan pertama kali dimasukkan ke dalam daftar hitam perdagangan AS tahun 2019, yang melarang perusahaan AS menjual teknologi tertentu kepada raksasa teknologi Tiongkok tersebut terkait keamanan nasional. Pembatasan chip terhadap Huawei sejak saat itu semakin ketat.
Namun tetap saja sebagian besar tulang punggung 5G telah dibentuk teknologi China. Berkaca dari itu, lembaga Foundation for Defense of Democracies, menyerukan ke para pembuat undang-undang dari kedua partai awal tahun ini untuk membatasi akses BGI ke institusi-institusi AS. Warner mengatakan aparat intelijen AS bergerak terlalu lambat untuk menyadari ancaman bioteknologi.
Saksikan Live DetikPagi :
(fyk/afr)