Infrastruktur perkotaan di China memang pada umumnya rapi, bersih, dan lengkap fasilitasnya. Tak terkecuali Shenzhen, kota yang kerap dijuluki sebagai Silicon Valley-nya China.
Atas undangan Oppo, detikINET mendatangi kota Shenzhen. Di sinilah berbagai perusahaan teknologi China bermarkas, termasuk Oppo yang merupakan raksasa smartphone asal China.
Sudut-sudut kota di Shenzhen sangat rapi sehingga terlihat bahwa kota ini direncanakan dengan baik. Trotoarnya lebar, bersih, dan menjangkau seluruh area. Materialnya pun tampak kokoh, sehingga tidak terlihat lubang atau retakan yang mengganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: China yang Makin Menguasai Ruang Angkasa |
Warga jadi leluasa berjalan kaki, berolahraga, atau mengajak jalan-jalan hewan peliharannya. Sepeda biasa ataupun sepeda listrik boleh berjalan melalui trotoar itu dan karena sangat lapang, pejalan kaki tetap leluasa meski kadang harus waspada.
Trotoar di Kota Shenzhen. Foto: Fyk/detikinet |
Aspal di jalan raya pun seluruhnya terlihat amat mulus tanpa lubang atau galian. Kendaraan yang banyak di antaranya adalah mobil listrik bisa melaju dengan nyaman.
Merupakan pusat bisnis, gedung-gedung pencakar langit bertebaran di seluruh kota Shenzhen, dengan gaya modern dan sebagian punya arsitektur unik. Pada malam hari, sebagian gedung itu memancarkan cahaya yang menari-nari untuk menambah keindahan kota.
Kota Shenzhen. Foto: Fyk/detikinet |
Sebagai informasi, Shenzhen adalah kota setingkat prefektur di provinsi Guangdong. Sebagai zona ekonomi khusus, kota ini berbatasan dengan Hong Kong di selatan, Dongguan di utara, Huizhou di timur laut, dan Makau di barat daya.
Dengan populasi 17,5 juta jiwa pada tahun 2020, Shenzhen merupakan kota dengan populasi perkotaan terbesar ketiga di China, setelah Shanghai dan Beijing. Pelabuhan Shenzhen juga adalah pelabuhan peti kemas tersibuk keempat di dunia.
Awal 1980-an, reformasi ekonomi menjadikan kota ini zona ekonomi khusus pertama di China karena letaknya yang berdekatan dengan Hong Kong, sehingga menarik investasi asing langsung serta para pendatang yang mencari peluang.
Dalam kurun waktu tiga puluh tahun, perekonomian dan populasi kota ini berkembang signifikan. Shenzhen pun muncul sebagai pusat teknologi, perdagangan internasional, dan keuangan.
(fyk/afr)













































