Pesawat angkut terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Udara (AU) Airbus A400M telah tiba di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan bernegosiasi untuk rencana pembelian 4 unit lagi pesawat Airbus A400M tersebut.
Dikutip detikINET dari Aero Time, berikut beberapa fakta menarik mengenai pesawat itu:
1. Asal-usul Atlas A400M bermula tahun 1982, ketika sebuah perusahaan patungan dibentuk antara para perancang kedirgantaraan terkemuka, Lockheed, BAe, Aerospatiale, dan Messerschmitt-Bolkow-Blohm, dengan tujuan mengembangkan pesawat angkut militer pengganti C-130 dan C-160 yang sudah menua.
Lockheed akhirnya mengundurkan diri dan memilih mengembangkan C-130J Super Hercules, yang kini digunakan luas di berbagai belahan dunia. Namun, negara-negara Eropa tetap melanjutkan pengembangan versi mereka sendiri. Pabriknya adalah Airbus Defence and Space yang berlokasi di Jerman.
2. Antara tahun 2009 dan 2010, proyek A400M sempat terancam dibatalkan. Selain mengalami keterlambatan dan pembengkakan anggaran, sejumlah laporan juga menyebut pesawat ini tidak sepenuhnya memenuhi target kinerja dan kemampuan yang dijanjikan.
Namun negara-negara mitra tetap bertahan dan bahkan memberi tambahan pendanaan 1,5 miliar euro ke Airbus untuk menyelamatkan proyek tersebut. Pada 11 Desember 2009, A400M akhirnya melakukan penerbangan perdana dan menerima Sertifikat Kelaikan Udara (Certificate of Airworthiness) dari EASA Maret 2013.
3. A400M ukurannya di antara C-130 dan Boeing C-17 Globemaster III. Pesawat ini mampu mengangkut beban lebih berat dibanding C-130 dan dapat mendarat di landasan kasar atau tidak beraspal. Selain fungsi utama sebagai pesawat angkut, A400M juga dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara dan evakuasi medis, jika dilengkapi peralatan sesuai.
Jangkauan maksimumnya hingga 8.900 km, namun dengan muatan lebih berat sebesar 30.000 kg, jarak terbangnya berkurang jadi sekitar 4.500 km. Bobot lepas landas maksimum mencapai 141.000 kg, dibanding 70.000 kg pada C-130J Super Hercules dan 265.352 kg pada C-17. Dengan muatan 37.000 kg, A400M mampu mengangkut hingga 116 pasukan atau penerjun payung lengkap dengan perlengkapan tempur.
4. Tak seperti kebanyakan pesawat lain, baling-baling A400M berputar berlawanan arah, di mana dua baling-baling di setiap sayap berputar dalam arah yang berlawanan. Keuntungannya, selain menghasilkan daya angkat dan efisiensi bahan bakar lebih baik, adalah torsi yang lebih rendah. Jika terjadi kegagalan mesin, pesawat tetap memiliki kendali arah yang stabil.
Sebagai hasilnya, A400M lebih hemat bahan bakar di ketinggian rendah dibandingkan C-17, namun lebih cepat dari Hercules di ketinggian tinggi, dengan kemampuan terbang hingga Mach 0,72.
5. Royal Air Force (RAF) rutin melakukan latihan lepas landas dan pendaratan di pantai South Wales menggunakan A400M. Menakjubkan untuk ukurannya, latihan itu menunjukkan kelebihan pesawat ini di mana jarak lepas landas dan pendaratan taktis A400M masing-masing hanya 980 meter dan 770 meter.
6. A400M dilengkapi kemampuan Automatic Low Level Flight (penerbangan otomatis di ketinggian rendah). Awalnya hanya disetujui untuk kondisi cuaca visual (VMC), pesawat ini mencapai tonggak baru Mei 2021, setelah menyelesaikan sertifikasi penerbangan untuk kondisi cuaca instrumen (IMC).
A400M memakai basis data navigasi dan kontur medan untuk terbang otomatis autopilot dan auto throttle aktif hingga ketinggian sekitar 150 meter, tanpa memerlukan referensi visual eksternal pilot. Ini merupakan yang pertama untuk pesawat angkut militer.
7. Mei 2020, AU Prancis mengerahkan dua unit pesawat ini ke Tahiti, Polinesia Prancis, selama pandemi Covid-19 untuk mengangkut pasokan dan uang tunai bagi negara-negara kepulauan tersebut. Pesawat A400M juga melakukan penerbangan perdana ke Selandia Baru, untuk menjemput warga Polinesia Prancis yang terdampar akibat lockdown.
8. Saat ini, A400M dioperasikan antara lain oleh Jerman, Prancis, Spanyol, Inggris, Turki, Belgia, Luksemburg, Malaysia dan sekarang Indonesia. Prancis dan Jerman, dengan masing-masing 50 dan 53 pesanan, memiliki armada terbesar.
Peran Atlas A400M bervariasi, dari misi logistik hingga evakuasi medis dan repatriasi. Ruang kargonya dapat diubah jadi ruang perawatan layaknya rumah sakit, menampung hingga 66 tandu dan 25 tenaga medis. Pesawat ini juga dilengkapi sistem chaff dan flare untuk mengelabui rudal musuh, meningkatkan kemampuan bertahan dalam misi risiko tinggi.
9. Hingga tahun 2022, A400M telah menerima 178 pesanan, dengan 105 unit telah dikirimkan. Pada akhir 2021, Kazakhstan dan militer Indonesia masing-masing memesan dua unit A400M, dengan opsi tambahan empat unit lagi dari pihak Indonesia.
Simak Video "Video Tambah Tahu: Kenalan Sama Airbus A400M, Si Raksasa Udara Terbaru TNI AU!"
(fyk/fay)