UMKM Naik Kelas, Program Ini Latih 100 Ribu Pengusaha Kecil Kuasai AI
Hide Ads

UMKM Naik Kelas, Program Ini Latih 100 Ribu Pengusaha Kecil Kuasai AI

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 03 Okt 2025 20:45 WIB
Ilustrasi dunia digital atau AI
Ilustrasi pemanfaatan AI. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin diakui sebagai tulang punggung perekonomian Asia Tenggara. Namun tak sedikit pelaku usaha yang melek digital.

Menjawab tantangan era digital, ASEAN Foundation meluncurkan program ambisius bertajuk AI for MSME Advancement in ASEAN (AIM ASEAN) yang menargetkan pelatihan kecerdasan buatan (AI) untuk 100.000 pelaku UMKM di kawasan dalam dua tahun ke depan.

Program ini bekerja sama dengan sembilan organisasi lokal di negara-negara ASEAN, serta menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) yang didukung juga oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelatihan ini dirancang untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM. Materinya fokus pada penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan online, dan pengelolaan keuangan," ujar Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Piti, AIM ASEAN akan menggunakan pendekatan praktis yang disesuaikan dengan konteks lokal di tiap negara. Dengan begitu, UMKM bisa langsung mengaplikasikan AI dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Selain pelatihan, program ini juga akan menghadirkan forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan dan pakar. Tujuannya, membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM berbasis AI.

"AIM ASEAN merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan UMKM menghadapi era digital sekaligus mendukung visi besar ASEAN Vision 2045, yaitu menciptakan ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan," tambahnya.

Sementara itu, CEO AVPN, Naina Subberwal Batra, menekankan pentingnya kolaborasi multisektor dalam transformasi tenaga kerja. Menurutnya, teknologi AI harus menjadi peluang yang bisa diakses semua kalangan, termasuk UMKM.

"Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas masing-masing. Ini penting agar pelatihan relevan, inklusif, dan mudah diakses," jelas Naina.

Ia meyakini setiap pelaku usaha harus memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital.

Program AIM ASEAN juga telah mendapat dukungan dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME) sebagai bagian dari strategi regional mendorong pertumbuhan UMKM.

Di Indonesia, program ini melibatkan KUMPUL Impact dan Kaizen Collaborative Impact, sementara di negara lain terlibat organisasi seperti Big BWN Project (Brunei), Kenan Foundation Asia (Thailand, Vietnam, Kamboja), dan Limitless Lab (Filipina).

Dengan cakupan yang luas, AIM ASEAN diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan digital UMKM, tetapi juga memperkuat konektivitas ekonomi ASEAN menuju 2045.




(agt/agt)
Berita Terkait